Kamis, 31 Oktober 2019

BERHENTILAH MENOPANG

BERHENTILAH MENOPANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Ketika kasihku tak mampu menyentuh, maka menghentikan cara ini untuk lebih mengenalmu
Hanya dengan doa semoga mampu menjernihkan keruhnya hingga terlindung dari segala bahaya.

Memaparkan kerapuhan tak akan banyak manfaat
Langkah hanya akan semakin terseok dalam keindahan semu
Hanya sesal yang akan selalu didapat
Saat kehidupan senyatanya tak memanjakan seperti kisah cinderela

Kau tahu lidah ibu itu memang pahit seperti racun
Jika kaumampu menawarnya dengan satu tingkatan yang lebih baik
Maka kakimu berdiri tegar tanpa menopang pada bahu-bahu rapuh manusia.

Cilacap, 1 November 2019, 09:00

Senin, 28 Oktober 2019

MENAHAN RINDU

MENAHAN RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sesunyi ini saat jauh temu
Terkadang jenuh membelenggu
Apalah daya harus berjuang
Demi buah hati tersayang

Sungguh berat menahan rindu
Beberapa hari sulit bertemu
Senyum gelak tawa bertamu
Tiada lekang mengisi hariku

Lelah menghimpit tak dihiraukan
Semangat menapaki kehidupan
Di sampingmu suatu kebahagiaan
Sederhana tiada takut kesulitan

Semua masalah akan terpecahkan
Akan terungkap secara perlahan
Jangan lelah menapaki liku
Yakinlah jalan tiada buntu

Tiada putus doa terpanjatkan
Semoga kuat di setiap hambatan
Sertakan niat kukuh disematkan
Mengarungi bahtera penuh kebaikan

Cilacap, 28 Oktober 2019, 20:00

Kamis, 17 Oktober 2019

KEYAKINAN DI DADA

KEYAKINAN DI DADA
Karya: Umi Zaimah

Biarkan berjalan tanpa ada hambatan
Tiada memaksakan akan laluan
Ikuti arah angin yang terus berputar
Walau terkadang desir itu berubah gusar

Merelakan jeda kian menjauh
Agar kesakitan tiada bermukim penuh
Malam terbiasa dalam hening
Kembali menyulam agar bening

Laksana cahaya terasa nyata
Mengharu dalam segala suasana
Walau malam terjerambab tanya
Kembali genggam keyakinan di dada

Cilacap, 17 Oktober 2019, 21:52 

Selasa, 15 Oktober 2019

MENYINGKAP JARAK

MENYINGKAP JARAK
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Berdiri tegak melawan ombak
Walau luka kian terkoyak
Langkah kuat menyingkap jarak
Hingga saling berpeluk di pundak

Jangan ada tangis mendera
Jika laluan jalan kerap melara
Tepis hampa yang mencabik sukma
Bangkit menuju terangnya cahaya

Jangan terlena pada yang tiada
Kepakkan sayap raih beningnya jiwa
Jika wujudku bagian dari lara
Maka luruhkan perihnya dengan cinta

Cinta akan berpijar selamanya
Bagi hati yang tulus menerima
Ego hanyalah penghalang asa
Mencibir hati yang terkikis durja

Leburlah jarak rantai jadilah jinak
Langkah juang terangkat tegak
Pijaran doa sebagai perantara
Semoga ketulusan tetap terjaga

Cilacap, 15 Oktober 2019, 15:30

Sabtu, 12 Oktober 2019

SEUMPAMA LUKA

SEUMPAMA LUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Seumpama itu rindu
Bisikkan saja kepada sang bayu
Selalu menemani di setiap langkah
Walau garis mati menyekat arah

Seumpama itu cinta
Adalah dalam gerimis doa
Semoga ketabahan selalu ada
Rela dalam ikatan jiwa

Seumpama itu kasih
Jangan ada jurang penyisih
Walau takdir begitu perih
Ketulusan itu bersifat putih

Seumpama jadi aral luka
Janganlah asa lesap binasa
Jadilah jiwa-jiwa menghamba
Kepada-Nya luruh segala pinta

Peran lelaku ibarat wayang
Tiada selalu harap cemerlang
Meraih apa yang dirancang
Menyerah pun sebuah pantang

Cilacap, 9 Oktober 2019, 21:21

Jumat, 04 Oktober 2019

BAYANG WAJAHMU

BAYANG WAJAHMU
Karya: Titian Perindu ZA

Kala cinta telah berlabuh
Badai gelombang akan menjauh
Buih puih menjadi luruh
Kala rasa tetap berpegang teguh

Serupa desir terkadang semilir
Panas terik hingga letih bergulir
Namun satu keyakinan terlahir
Menyatu dalam ujian serta takdir

Manis manja kala pertama
Tercipta di musim berbunga
Jagalah selagi napas di dada
Sebelum cinta berakhir di pusara

Jeda hadirkan aura lusuh
Sunyi berdendang kian gemuruh
Jangan ada sangka yang berlabuh
Agar rindu rimbun untuk berteduh

Cilacap, 5 Oktober 2019, 11:43

Kamis, 03 Oktober 2019

BERSEMI BUNGA ABADI

BERSEMI BUNGA ABADI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sejujurnya apa yang mesti harus disesali, sementara daun terus menguning. Rindang pun telah banyak diuji, ketika tangis langit tak menyambangi.

Menggenggam bunga yang layu, seakan menjadi hasrat tak menentu. Terseok angin menerpa lalu kelopak bunga berguguran ke tanah.

Meski bunga telah luruh, tinggal ranting kering, akan tertanam di dalam tanah yang subur. Walau tak selalu tumbuh menjadi tanaman yang kukuh, akan disirami dengan embun keikhlasan.

Ikhlas itu akan mengaliri sampai waktu menjemput mati. Berharap cinta, kasih, dan rindu akan bersemi abadi. Kenanglah sebagai bunga abadi setelah mati.

Cilacap, 4 Oktober 2019, 10:00

Rabu, 02 Oktober 2019

MELEBUR SENDU

MELEBUR SENDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Meredam dilema
Agar tetap di sana bahagia
Walau terkadang sulit diterima
Semoga tersemat tali seia

Sedikit saja saling beradu
Rindu berbunga melebur sendu
Jangan biarkan hati terbelenggu
Karena rindu terjaga selalu

Panas perih telah dilalui
Jangan ada terberai lagi
Walau diam ini menyiksa
Semoga mengerti akan rasa

Cilacap, 2 Oktober 2019, 17:17