BERSEMI BUNGA ABADI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sejujurnya apa yang mesti harus disesali, sementara daun terus menguning. Rindang pun telah banyak diuji, ketika tangis langit tak menyambangi.
Menggenggam bunga yang layu, seakan menjadi hasrat tak menentu. Terseok angin menerpa lalu kelopak bunga berguguran ke tanah.
Meski bunga telah luruh, tinggal ranting kering, akan tertanam di dalam tanah yang subur. Walau tak selalu tumbuh menjadi tanaman yang kukuh, akan disirami dengan embun keikhlasan.
Ikhlas itu akan mengaliri sampai waktu menjemput mati. Berharap cinta, kasih, dan rindu akan bersemi abadi. Kenanglah sebagai bunga abadi setelah mati.
Cilacap, 4 Oktober 2019, 10:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar