Minggu, 22 Desember 2019
MENGUNTAI WANGI
Selasa, 10 Desember 2019
SEJAUH JALANNYA CINTA
Sabtu, 30 November 2019
MAAF ATAS JEDA
Sabtu, 16 November 2019
LAPANG MENERIMA
Tema: MENGUAK TABIR
Judul: LAPANG MENERIMA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Seberapa lama rindu terpisah
Telah tuntas diperjamuan sudah
Terdekap sekuat hati berpasrah
Walau rintang tak selalu mudah
Setitik pertemuan menjadi nyala
Bara cinta berkobar di dada
Menumpas jengah lelangit durja
Merapal dera jadi segumpal asa
Jangan ada lagi sengketa rasa
Meski terkadang pendapat berbeda
Tidak mudah menaiki anak tangga
Jika seteru sangka kian meraja
Tak lelah mendampingimu cinta
Sekuat hati lapang menerima
Kuatkan mendayung sampan
Hadapi badai hingga ke tepian
Bahu ikhlas kusematkan nyata
Sehitam apa telah aku terima
Jadilah bahtera luhur mulia
Purna hingga nyawa melepas raga
Cilacap, 6 November 2019, 20:45
Kamis, 31 Oktober 2019
BERHENTILAH MENOPANG
BERHENTILAH MENOPANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Ketika kasihku tak mampu menyentuh, maka menghentikan cara ini untuk lebih mengenalmu
Hanya dengan doa semoga mampu menjernihkan keruhnya hingga terlindung dari segala bahaya.
Memaparkan kerapuhan tak akan banyak manfaat
Langkah hanya akan semakin terseok dalam keindahan semu
Hanya sesal yang akan selalu didapat
Saat kehidupan senyatanya tak memanjakan seperti kisah cinderela
Kau tahu lidah ibu itu memang pahit seperti racun
Jika kaumampu menawarnya dengan satu tingkatan yang lebih baik
Maka kakimu berdiri tegar tanpa menopang pada bahu-bahu rapuh manusia.
Cilacap, 1 November 2019, 09:00
Senin, 28 Oktober 2019
MENAHAN RINDU
MENAHAN RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sesunyi ini saat jauh temu
Terkadang jenuh membelenggu
Apalah daya harus berjuang
Demi buah hati tersayang
Sungguh berat menahan rindu
Beberapa hari sulit bertemu
Senyum gelak tawa bertamu
Tiada lekang mengisi hariku
Lelah menghimpit tak dihiraukan
Semangat menapaki kehidupan
Di sampingmu suatu kebahagiaan
Sederhana tiada takut kesulitan
Semua masalah akan terpecahkan
Akan terungkap secara perlahan
Jangan lelah menapaki liku
Yakinlah jalan tiada buntu
Tiada putus doa terpanjatkan
Semoga kuat di setiap hambatan
Sertakan niat kukuh disematkan
Mengarungi bahtera penuh kebaikan
Cilacap, 28 Oktober 2019, 20:00
Kamis, 17 Oktober 2019
KEYAKINAN DI DADA
KEYAKINAN DI DADA
Karya: Umi Zaimah
Biarkan berjalan tanpa ada hambatan
Tiada memaksakan akan laluan
Ikuti arah angin yang terus berputar
Walau terkadang desir itu berubah gusar
Merelakan jeda kian menjauh
Agar kesakitan tiada bermukim penuh
Malam terbiasa dalam hening
Kembali menyulam agar bening
Laksana cahaya terasa nyata
Mengharu dalam segala suasana
Walau malam terjerambab tanya
Kembali genggam keyakinan di dada
Cilacap, 17 Oktober 2019, 21:52
Selasa, 15 Oktober 2019
MENYINGKAP JARAK
MENYINGKAP JARAK
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Berdiri tegak melawan ombak
Walau luka kian terkoyak
Langkah kuat menyingkap jarak
Hingga saling berpeluk di pundak
Jangan ada tangis mendera
Jika laluan jalan kerap melara
Tepis hampa yang mencabik sukma
Bangkit menuju terangnya cahaya
Jangan terlena pada yang tiada
Kepakkan sayap raih beningnya jiwa
Jika wujudku bagian dari lara
Maka luruhkan perihnya dengan cinta
Cinta akan berpijar selamanya
Bagi hati yang tulus menerima
Ego hanyalah penghalang asa
Mencibir hati yang terkikis durja
Leburlah jarak rantai jadilah jinak
Langkah juang terangkat tegak
Pijaran doa sebagai perantara
Semoga ketulusan tetap terjaga
Cilacap, 15 Oktober 2019, 15:30
Sabtu, 12 Oktober 2019
SEUMPAMA LUKA
SEUMPAMA LUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Seumpama itu rindu
Bisikkan saja kepada sang bayu
Selalu menemani di setiap langkah
Walau garis mati menyekat arah
Seumpama itu cinta
Adalah dalam gerimis doa
Semoga ketabahan selalu ada
Rela dalam ikatan jiwa
Seumpama itu kasih
Jangan ada jurang penyisih
Walau takdir begitu perih
Ketulusan itu bersifat putih
Seumpama jadi aral luka
Janganlah asa lesap binasa
Jadilah jiwa-jiwa menghamba
Kepada-Nya luruh segala pinta
Peran lelaku ibarat wayang
Tiada selalu harap cemerlang
Meraih apa yang dirancang
Menyerah pun sebuah pantang
Cilacap, 9 Oktober 2019, 21:21
Jumat, 04 Oktober 2019
BAYANG WAJAHMU
BAYANG WAJAHMU
Karya: Titian Perindu ZA
Kala cinta telah berlabuh
Badai gelombang akan menjauh
Buih puih menjadi luruh
Kala rasa tetap berpegang teguh
Serupa desir terkadang semilir
Panas terik hingga letih bergulir
Namun satu keyakinan terlahir
Menyatu dalam ujian serta takdir
Manis manja kala pertama
Tercipta di musim berbunga
Jagalah selagi napas di dada
Sebelum cinta berakhir di pusara
Jeda hadirkan aura lusuh
Sunyi berdendang kian gemuruh
Jangan ada sangka yang berlabuh
Agar rindu rimbun untuk berteduh
Cilacap, 5 Oktober 2019, 11:43
Kamis, 03 Oktober 2019
BERSEMI BUNGA ABADI
BERSEMI BUNGA ABADI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sejujurnya apa yang mesti harus disesali, sementara daun terus menguning. Rindang pun telah banyak diuji, ketika tangis langit tak menyambangi.
Menggenggam bunga yang layu, seakan menjadi hasrat tak menentu. Terseok angin menerpa lalu kelopak bunga berguguran ke tanah.
Meski bunga telah luruh, tinggal ranting kering, akan tertanam di dalam tanah yang subur. Walau tak selalu tumbuh menjadi tanaman yang kukuh, akan disirami dengan embun keikhlasan.
Ikhlas itu akan mengaliri sampai waktu menjemput mati. Berharap cinta, kasih, dan rindu akan bersemi abadi. Kenanglah sebagai bunga abadi setelah mati.
Cilacap, 4 Oktober 2019, 10:00
Rabu, 02 Oktober 2019
MELEBUR SENDU
MELEBUR SENDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Meredam dilema
Agar tetap di sana bahagia
Walau terkadang sulit diterima
Semoga tersemat tali seia
Sedikit saja saling beradu
Rindu berbunga melebur sendu
Jangan biarkan hati terbelenggu
Karena rindu terjaga selalu
Panas perih telah dilalui
Jangan ada terberai lagi
Walau diam ini menyiksa
Semoga mengerti akan rasa
Cilacap, 2 Oktober 2019, 17:17
Senin, 30 September 2019
SEHARUM MELATI
SEHARUM MELATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Mega berarak melintas di angkasa
Menutupi ruang terhalang cahaya
Angan terbang menembus batas
Meretas jeruji meredam culas
Jurang terjal menjadikan jeda
Mengertilah rasa kuat adanya
Awan hitam bisa menghalangi
Desir bayu selalu mengiringi
Waktu bukanlah sebuah erosi
Walau sunyi menjadi tempat sejati
Doa mengalir tiada terbendung lagi
Kerinduan membumbung ke langit tertinggi
Tiada kata yang mampu terluah
Ruang kasih telah gemerlap indah
Ikatan ruh doa suci pinta terijabah
Kesabaran membaluti setiap langkah
Kekasih tanpa menimbang perih
Tersadar sempurna sulit diraih
Menyatukan jiwa tanpa pamrih
Kasih berseri seharum melati putih
Cilacap, 30 September 2019, 19:19
Selasa, 17 September 2019
DI RUANG SUNYI
DI RUANG SUNYI
Karya: Titian Perindu ZA
Tersungkur di ruang sunyi
Gelap tak berpenghuni
Semakin sunyi dingin menguliti
Tiada lagi cahaya menyinari
Merangkak menuju tepi
Akankah cerah kudapati
Sedang diri seakan mati
Terpanah tusukan belati
Hampa selalu menjamah jiwa
Tiadamu seakan bumiku binasa
Jangan biarkan aku meronta
Pada sesuatu yang fana
Berilah lentera tiada redup
Agar jiwaku kembali hidup
Meski adamu tak mampu kuraih
Semoga cahaya-Mu akan jernih
Cilacap, 17 September 2019, 20:14
KUREBAHKAN RINDU
KUREBAHKAN RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Meliuk merdu kidung kalam perindu
Menarik kupu terbang memesona kalbu
Aduhai tentram seluruh jiwa ragaku
Siang malam terkenang dikau selalu
Menanti hingga fajar kembali datang
Hangat sinar mentari cahaya terang
Sungguh menawan hati kandaku sayang
Tiada luput pandang apalah jurang
Sehari bagai beribu tahun hilang
Tak kuasa jauh kemarilah abang
Jangan malu bila memang sayang
Rindukan adik gapai cahaya terang
Jangan bilang malu jikalau rindu
Tentu adik segera bukakan pintu
Adik rindu suara merdu kekasihku
Hangat di pundakmu kurebahkan semu
Cilacap, 17 September 2019, 19:19
Senin, 16 September 2019
SEBUTIR DEBU
SEBUTIR DEBU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Semusim telah berlalu
Melupa pun tak mampu
Setiap kali dipandangi
Berjuta mimpi bangkit kembali
Lembut manja sang pemimpi
Selalu saja datang menghiasi
Entah berapa waktu kembali
Memiliki, tersadar dalam imaji
Tergerus usangnya waktu
Tiada kunjung temunya rindu
Tersudut di ruang kelabu
Mimpi tinggal sebutir debu
Mengagumi sejatinya cintamu
Untuk hadir dalam sujudku
Sempurna bukan kehendakku
Lalui saja sekuat jiwamu
Cilacap, 16 September 2019, 19:50
Minggu, 15 September 2019
MEMINTAL RINDU
MEMINTAL RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Engkau tempat segala tanya
Pada bimbang yang mendera
Lembutmu luluhkan kerdilnya jiwa
Kala meronta pinta tak berdaya
Kesabaran sering tercabik durja
Mengeluh jatuh gelap gulita
Lengan-Mu sungguh mulia
Menampung keluh tiada habisnya
Gemulai menuntun laku jiwa
Terperinci jalan untuk digapainya
Penawar luka pengikat rasa
Tempat bernaung damai sejahtera
Tempat segala rindu bermuara
Pemberi nikmat rindu kita
Setelah tiada dan kemudiannya
Kepada-Nya memintal ijabah doa
Cilacap, 15 September 2019, 20:00
Jumat, 13 September 2019
BUNGA IMPIAN
BUNGA IMPIAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Senyum tertinggal di ingatan
Manja ceria jadi kenangan
Kini menjadi bunga impian
Akankah selalu tersimpan?
Lekat membuai harapan
Sungguh serupa bayangan
Dekat selalu dalam helaan
Jauh terpasung kenyataan
Canda tawa jadi kerinduan
Tiada mampu tersingkir zaman
Kasih erat dalam ikatan
Getar nadi riuh bersautan
Bersabar dalam ujian
Tuhan berikanlah aku kekuatan
Semoga hikmah didapatkan
Kugenggam sepenuh keyakinan
Cilacap, 13 September 2019, 21:00
Sabtu, 07 September 2019
SALAM PERSAHABATAN
SALAM PERSAHABATAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Alunan lagu mendayu-dayu
Membuai terbang ke awan biru
Lembut manja menghiasi rindu
Berpeluk doa dalam jamuan temu
Semilir desir seruling bayu
Meliuk menelisir jendela waktu
Sesekali gelegar deru memburu
Mengayun tanya tentang sendu
Mega bermanja dengan bulan
Sambil berbisik tentang kerinduan
Jangan gelisah dalam perjalanan
Semua tertata sesuai keadaan
Senyum manis sungguh menawan
Simpul jemari salam persahabatan
Tiada lelah saling bergandengan
Walau sua dalam keterbatasan
Cilacap, 7 September 2019, 22:10
Senin, 02 September 2019
HARUM SAKURA
HARUM SAKURA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Bunga sakura telah mekar
Harum semerbak wangi menebar
Nikmat rasa yang mengakar
Jauh jeda rimbun menjalar
Ranting kering tumbuhlah bunga
Aroma bertebaran di udara
Terbingkai indah kasih asmara
Merawat pesona bunga sakura
Jauh melanglang negeri aksa
Panorama pernak-pernik buana
Gurun sahara penikmat rasa
Terbuai kuntum mekar seloka
Resapi tanpa pandang warna
Tanam tuai kunci segala rupa
Warna bunga ibarat nama
Tahta mulia pantaslah ia
Cilacap, 25 September 2019, 13:13
Minggu, 01 September 2019
SINGKIRKAN DEBU
SINGKIRKAN DEBU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Siang pasi panas melucuti
Secangkir kopi telah basi
Rindu manis seperti gulali
Bikin jantung berdebar tiap hari
Tiap jengkal butir waktu
Rindu berlari mengejar laju
Tiada peduli rintih kelu
Rona senja indahkan bungaku
Jangan biarkan cahaya beku
Genggam setitik asa kalbu
Jangan tergilas ulah semu
Raih tangga menapaki rindu
Candu-candu mengikat kalbu
Petir kilat gencar menyerbu
Lebur belenggu putihkan jiwamu
Kemas laju singkirkan debu
Cilacap, 2 September 2019, 13:30
Sabtu, 31 Agustus 2019
SETERU JIWA
SETERU JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Lalu angin turut gelombang
Guruh samudra pemukul gamang
Tepikan debu buih pasang
Kepak sayap menembus ruang
Tinggikan acuan lari kencang
Kibaskan rantai tempuh rintang
Landai menepi berjalan pulang
Denyut nadi hitungan berbilang
Netra sayu membilang waktu
Bening berkaca sesali layu
Sebongkah patah arah berontak
Padam bara angkara terbahak
Seteru jiwa memecah telinga
Terkoyak sutra hitungan purnama
Atma meronta akal tak kuasa
Hidup tak lama mati pun segera
Cilacap, 1 September 2019, 12:12
Jumat, 30 Agustus 2019
PENAWAR DUKA
PENAWAR DUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Jingga telah menyingsing
Hanya tinggal roda bising
Malam kian terselubung
Rasaku kian melambung
Biarkan saja seperti linglung
Menapaki jalan tiada ujung
Semilir tertinggal di lubuk
Mengaduk-aduk hingga mabuk
Gema atma menelaah dada
Berlari melombakan jiwa
Tatapan semakin asing
Jabat kian mendekati tebing
Jamuan menjadi pemikat rasa
Sejenak sua tinggalkan luka
Tak lelah diri menapaki tangga
Hadirkan tawa penawar duka
Cilacap, 30 Agustus 2019, 22:55
Selasa, 27 Agustus 2019
TERSAYAT
TERSAYAT
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Mengiringimu dari jauh
Biarkanlah rindu kian sekarat
Semoga bahagiamu tetap utuh
Walau jiwaku tersayat-sayat
Cilacap, 27 Agustus 2019, 19:30
BERDIRI MENATA ARAH
BERDIRI MENATA ARAH
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Seringkali sikapmu terlalu egois
Jatuh bangun rasaku terhiris
Hanya meraba tanpa melihat
Alasanmu selalu dibuat-buat
Jika memang harus begini
Jangan sesali yang telah terjadi
Teruslah menjadi pribadi yang kuat
Meski jantung terasa tersumbat
Lelah selalu menjadi sengketa
Jeda menjadi biang bara
Luka demi luka merantai jiwa
Ikatan rasa punah seketika
Kucoba berdiri menata arah
Tak ingin jalan ini jadi serapah
Ada tiada itu tetap anugerah
Mekar rindu jadilah terindah
Cilacap, 27 Agustus 2019, 19:30
Kamis, 22 Agustus 2019
DUSTA MENYUSUP
DUSTA MENYUSUP
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Seperti api meletup-letup
Dada bergemuruh angin bertiup
Mengejar tubuh basah kuyup
Jiwa terguncang hati gugup
Ingin berteriak hati tak sanggup
Perih kala dusta menyusup
Kebebasan seakan tak cukup
Tiada jera selalu saja bertutup
Carilah setebal dinding penutup
Akan terdengar meski sayup-sayup
Terbawa angin akan terhirup
Menyengat kala terbuka katup
Bila telah usai perangai degup
Tiada lagi tanda kenikmatan hidup
Sesal akhir sempat telah terkatup
Bertobatlah sebelum napas redup
Cilacap, 22 Agustus 2019, 17:00
BERHARAP MAGFIRAH
Tema: Seucap Doa
Judul: BERHARAP MAGFIRAH
Genre: Religi
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Setiap detik terbahak-bahak
Terpikat dosa melonjak-lonjak
Mata terbuai hati bergejolak
Tergoda sesat sulit terelak
Tubuh lemah gemetar menggigil
Bersimpuh atas dosa yang terukir
Ampunkan hamba begitu degil
Maksiat seperti air mengalir
Tubuh lusuh bersujud mengadu
Meratap isak tangis tersedu-sedu
Berharap magfirah menyapa kalbu
Tunjukkan jalan menuju surga-Mu
Ya Gafar, berilah jalan yang benar
Terangilah hatiku yang nanar
Berilah cahaya agar terus bersinar
Mengais rida-Mu agar tak kesasar
Cilacap, 22 Agustus 2019, 15:42
Senin, 12 Agustus 2019
USAH DIUNGKIT LAGI
USAH DIUNGKIT LAGI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Awan mulai menepi
Lambaikan salam perpisahan
Muram kini tiada guna lagi
Sebab esok cerah sinaran
Meski seringkali mencoba arah
Angin berputar-putar menuju lembah
Namun tembok telah tegak berdiri
Ada pembatas yang harus diakui
Belajar meraba kesalahan diri
Agar dapat berikhlas hati
Menata langkah dalam sejati
Meski terlalu sulit untuk kita daki
Tegarlah dalam mawas diri
Saling menjaga dalam silaturohmi
Yang berlalu usah diungkit lagi
Semoga jalan terang teramini
Cilacap, 13 Agustus 2019, 10:15
KASIH YANG TERBUANG
KASIH YANG TERBUANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sepasang mata tajam membidik
Meski gelap raut wajahmu menghardik
Merobek langit yang dulu terang
Kini gelap di kelilingi bayang
Laksana bulan tanpa cahaya
Aku tergagap dalam pucat gulita
Tiada rona terpancar dari awan
Lengang dalam bilik kehampaan
Malam mencekam terjerat gamang
Ingin berontak pergi ke ladang
Agar kujumpai seikat mayang
Akan kurawat penuh kasih sayang
Bayang hitam berikan penjelasan
Biarkan mimpi menelusuri juang
Raih kembali tajamnya ingatan
Untuk memaknai kasih yang terbuang
Cilacap, 12 Agustus 2019, 20:57
TERKUNCI DI BILIK HATI
TERKUNCI DI BILIK HATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Merelakanmu itu yang terbaik
Jika selama ini berbanding terbalik
Ketulusan yang kumiliki selama ini
Ternyata dibalas dengan caci maki
Kauberlari mencari di setiap penjuru
Entah apa yang ingin di buru
Setiap kemiripan dikatakan aku
Sungguh terlalu, terlalu akan rindu
Rindu tersesat di jelaga ragu
Hati terpaku atas benci berlaku
Bila masa putihkan kembali
Jika hati dikotori oleh duri
Lepaskan, tolong lepaskan
Bawalah waktu yang tersisa ini
Kaututup rapat, terkunci dibilik hati
Biarkan kerelaan membalut jiwa yang murni
Clp, 12 Agustus 2019, 17:35
MELAWAN BADAI
MELAWAN BADAI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sejauh apa engkau mencari
Berkelana hingga tak bertepi
Jika adaku di sini tak disadari
Karena sempurna tak kumiliki
Berhari telah lama dilalui
Masih terus berburu siapa diri
Bila sebongkah hati dimaknai
Jika cinta kasih menjadi duri
Telah lama kutelan rintih hati
Bila keharibaan bertamu kembali
Memeluk damai sepanjang hari
Melewati bahtera sampai nanti
Gelombang rindu terhambat nyeri
Haruskah tiada, menjadi buah kuldi
Bersama melewati titian pelangi
Tanpa menjulurkan lidah benci
Sambutlah jiwa rapuh ini
Cintailah dengan cinta, dari nurani
Ikhlas saling melengkapi sejati
Kukuh melawan badai di kemudian hari
Cilacap, 12 Agustus 2019, 17:00
Sabtu, 10 Agustus 2019
DEBAR ASMARA
DEBAR ASMARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Kring lonceng berdering
Bergegas netra mengerling
Isyaratmu bagai air yang bening
Mengalir dalam ranah yang kering
Bahagia menjelma tanpa diduga
Mendekap mesra hangatkan jiwa
Suasana indah terpaut asmara
Menempuh bahtera arungi dunia
Genggam tanganmu selembut sutra
Meluluhkan hati hingga terlena
Berseri-seri bagai ratu di taman bunga
Gemulai menari ikuti irama
Waktu tiada terasa lama
Ingin rasanya berada di sisi selamanya
Menyulam rasa rindu bergelora
Sepenuh hati cinta milik kita
Cilacap, 10 Agustus 2019, 17:00
Rabu, 07 Agustus 2019
SEBENING KASIH
SEBENING KASIH
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sepintas bayu kilat lalu
Kelebat mega arsir senja
Sekilas sudah tak berlaku
Cepat lupa bibir menggoda
Bila bunga merimbun segar
Jika tidak berimbang sinar
Tumbuh tak disertai pagar
Koyak dipetik luka memar
Debaran terselip asmara
Lena kata jadi sengketa
Kesabaran jadi wibawa
Cerna kunci kecilnya luka
Gulita senja sirna jingga
Gelap terasa tanpa warna
Pelita jiwa jadi tangga
Ucap kata berbuah makna
Kuning padi siap dipetik
Merunduklah bila berisi
Sebening kasih tiap detik
Kukuh sahaja ikhlas hati
Cilacap, 8 Agustus 2019, 16:00
Selasa, 06 Agustus 2019
MENDUA HATI
MENDUA HATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Waktu kian cepat berlalu
Tiada seutas warta darimu
Sepi sendiri berteman bayangmu
Bermanja dalam kenang waktu
Tiada terduga tergulung tragedi
Prahara merejam relung hati
Perih sakit tiada terobati
Tangis rintih tertusuk duri
Begitu tega tinggalkan di sini
Janjimu manis berhias mimpi
Dulu berjanji saling menyayangi
Ternyata di sana mendua hati
Tiada lagi yang tersisa kini
Semua terkubur di dasar sunyi
Beku terpendam sampai nanti
Terlambat sudah untuk kembali
Pergilah jika ingin pergi
Jangan berharap akan kembali
Hati tak bisa di bohongi
Cukup sekali engkau menyakiti
Cilacap, 6 Agustus 2019, 22:20
Rabu, 31 Juli 2019
MENAHAN SIKSA RINDU
MENAHAN SIKSA RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Ketika senja suram berpadu
Laksana bara meletup pilu
Mengoyak rasa seisi kalbu
Mendadak resah terlilit kelu
Aroma sedap membakar dada
Raga seakan mau binasa
Meronta kuat perangi bara
Agar jiwa tiada terlunta
Harap sembilu cepat berlalu
Lara digulung samudra waktu
Jika rindu tegar bersamaku
Arungi bahtera satu tuju
Siksa rindu bagai manis madu
Biar tertusuk jarum beribu
Pengobat luka penawar rindu
Merasuk jiwa indah melaju
Debar gelora pemantik asa
Jangan layu dibuih prahara
Walau sulit godaan menyerta
Seia sampai tutup usia
Cilacap, 31 Juli 2019, 19:00
Sabtu, 27 Juli 2019
RINDUMU TELAH TERBAGI
RINDUMU TELAH TERBAGI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Senja ini telah membisu
Sebaret luka membekas biru
Tak kusangka secepat palingmu
Tinggalkan kenangan indah dahulu
Kini rindumu telah terbagi
Semakin jauh bayangmu pergi
Menghilang ditelan bibir sunyi
Tiada peduli perihnya hati ini
Telah kucoba mengerti akanmu
Sikapmu tak berubah sejak dulu
Selalu saja menyakiti perasaanku
Dosa kauanggap angin lalu
Kini tak akan percaya lagi
Meski engkau janji berulang kali
Ucapmu bagaikan nasi basi
Egomu kian melambung tinggi
Kini biarlah aku sendiri
Menyulam kasih tanpa henti
Jangan kautaburi sebilah duri
Langkah kupastikan tanpamu lagi
Cilacap, 27 Juli 2019, 17:00
Jumat, 26 Juli 2019
KISAH DI SAAT TAHAJUD
Tema: TOBAT
Judul: KISAH DI SAAT TAHAJUD
Genre: Puisi Bebas
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Suatu ketika, tengah malam Pak Hayat sedang salat tahajud di ruangan khusus tempat ibadah. Setelah selesai dilanjutkan berzikir. Beberapa saat kemudian Pak Hayat dikejutkan oleh bunyi suara dinding rumah yang terbuat dari seng. Bergegas Pak Hayat keluar ruangan untuk mengecek bunyi yang mencurigakan.
Alangkah kagetnya ternyata ada seorang lelaki sedang mengendap-endap mengambil seekor ayam. Setelah ketahuan Pak Hayat, lelaki itu lari kencang menjauhi perkampungan dan bersembunyi dalam sungai kecil.
Pak Hayat terus mengejarnya berharap bisa menangkap dan menyerahkan lelaki itu kepada petugas yang berwajib.
Pak Hayat lari mengejarnya sambil teriak memanggil masyarakat, agar keluar untuk membantu menangkap lelaki itu.
Dalam pekatnya gulita, lelaki itu menemukan sebilah kayu dan memukulkan ke arah Pak Hayat. Pak Hayat sebisa mungkin membela diri dengan tangkisan tangannya. Lalu kayu itu bisa direbut oleh Pak Hayat. Lelaki itu terkena pukulan kayu, beberapa saat kemudian warga desa berbondong-bondong ikut melampiaskan kemarahannya, karena mereka juga kehilangan ayam yang dipeliharanya.
Akhirnya lelaki itu meninggal dalam kerumunan warga masyarakat.
Setelah kejadian itu, Pak Hayat merasa berdosa besar telah menghilangkan nyawa seseorang. Meski dalam hidupnya terhindar dari penjara.
Karena lelaki itu meninggal dikeroyok masa.
Pak Hayat terisak tangisnya memohon ampunan dalam sujud tobat. Dan mengadukan dosa besarnya kepada Tuhan. Dosa yang besarnya lebih dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri agar bisa terampuni. Ikhlas menjalani sisa hidupnya hingga Allah menjemput usianya.
Cilacap, 26 Juli 2019
20:08
Kamis, 25 Juli 2019
RINDU FIRDAUS
Tema: SEMBILU RINDU
Judul: RINDU FIRDAUS
Genre: Puisi Bebas
Karya: Umi Zaimah
Pada suatu hari, Siti menyisir rambut sang Putri Raja.
Tak sengaja jatuhlah sisir ke lantai.
Dengan sontak Siti berucap, "Ya Allah, jatuh sisirnya."
Sang Raja marah mendengar perkataan Allah, lalu dipangggillah Siti menghadap ke istana.
Kemudian Raja bertanya kepada Siti, "siapa Aku, siapa allah?"
Siti menjawab lantang,
"Tuan adalah tuan, bukan Tuhan!"
"Allah adalah Rabbi wa Rabbu"
"Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu juga"
Sang Raja menghukum Siti dan keluarganya, disiapkannya kuali berisi air mendidih di atas bara api, lalu satu persatu anak dan suaminya dimasukkan ke dalam kuali.
Siti merintih perih, menjerit, hati terlilit tak kuasa melihat tangis anaknya yang meronta, siksa pedih pada suaminya.
Siti mengikhlaskan mereka sambil terbata-bata, "sungguh pedih sembilu rinduku ini Ya Ilahi, kurelakan engkau anakku, suamiku, semoga di surga Firdaus kelak tempat kita kembali bertemu."
Cilacap, 28 Juli 2019, 21:11
Selasa, 23 Juli 2019
TERSURAT INDAH NAMAMU
TERSURAT INDAH NAMAMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Semilir senja bernaung manja
Membelai raga tanpa letihnya
Dirimu belahan jiwa yang kupunya
Bersama arungi bahtera rasa
Bening kasih yang kupunya
Selalu mengalir tanpa direkayasa
Dekap cintamu hangatkan renta
Saat nyeri mengusik dada
Riuh rintihmu memasung jiwa
Jangan biarkan rapuh menggoda
Baradamu semakin dekat dirasa
Walau ujian selalu hadir menyerta
Lepaskan segala belenggu sangka
Jangan kotori tulusnya jiwa
Setiap rintang pasti akan sirna
Walau luka tetaplah menganga
Tersurat indah perjalanan senja
Namamu terukir dalam sukma
Sebesar haluan palingkan rasa
Cinta kasih kita leburkan antara
Cilacap, 23 Juli 2019, 14:30
Jumat, 28 Juni 2019
SIAP BERJUANG
Tema: MAHKOTA SANG BINTANG
Judul: SIAP BERJUANG
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Waktu menjadi bukit rentang
Aral begitu jelas merintang
Senyap membisu gelap ruang
Rindu tak termiliki berpulang
Serpih tercecer sebilah bayang
Benang ikat kukuh bertiang
Takdir dironta nyawa regang
Sekuat meminta berakhir hilang
Hadapi penuh senyum cemerlang
Terlepas busur siap berjuang
Pena aksara janganlah tumbang
Sekali berlayar lalui gelombang
Berani taklukkan segala tantang
Permata milik para pejuang
Cambuk rasa kecam pecundang
Bergegas ayun raih peluang
Guna ilmu cipta cemerlang
Sambut cita teriak lantang
Rakit puing pecahan pasang
Mahkota, berparas sang bintang
Cilacap, 28 Juni 2019, 16.25
Sabtu, 22 Juni 2019
SEMOGA DIBERKAHI
Tema: MENGHARAP RIDA ILAHI
Judul: SEMOGA DIBERKAHI
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Malam kelam terasa menepi
Suram menyelam berjuta nyeri
Jikalau tegar, kaki berdiri
Walau gusar tercabik belati
Tidak terhirau tajamnya duri
Kukuh berpayung tulus memberi
Sedetik waktu sejuta arti
Meramu kasih tanpa henti
Tertoreh luka terasa nyeri
Segera balut ketulusan sejati
Cinta tiada tergadai materi
Berkasih mengharap rida Ilahi
Jalan tiada seindah mimpi
Melangit tetap berpijak diri
Ukirlah detik sedini berarti
Agar sesal tiada membuntuti
Sedini belajar menanam padi
Agar kelak menanak nasi
Cinta dikejar semakin berlari
Tetap berdoa semoga diberkahi
Cilacap, 22 Juni 2019, 20:35
Jumat, 14 Juni 2019
RINDU YANG MEMBARA
Tema: JARAK UJIAN CINTA
Judul: RINDU YANG MEMBARA
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Walau perih mencabik atma
Tegar tanpa mengusik sesiapa
Petuah hadir menepis lara
Rindu berkobar deru membara
Rentang datang menguji rasa
Tanpa bisa dicegah beradanya
Selalu indah dikedalaman jiwa
Mengukir sejuta rasa di dada
Sebilah senyum hiasi sua
Jarak penyatu terdekap mesra
Menyebut dalam barisan doa
Senantiasa lekat pemacu sukma
Jangan ada luka menyerta
Jadikan jeda merimbun asa
Resah menggamit bagai bara
Tuntun hati saling percaya
Tiada terukur penantian jiwa
Biar beribu jalannya cerita
Jika jodoh pastilah seirama
Walau dikurung terali penjara
Cilacap, 15 Juni 2019, 09:45
Senin, 27 Mei 2019
MATI GERBANG KEHIDUPAN
Tema: KEMATIAN
Judul: MATI GERBANG KEHIDUPAN
Genre: Puisi Kata Berkait
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Selama mampu bertahan
Bertahanlah dalam keikhlasan
Keikhlasan membawa kesinambungan
Kesinambungan menjaga cinta
Cinta membawa keberkahan
Keberkahan dalam persiapan
Persiapan tentang panjang perjalanan
Perjalanan awal bermula kematian
Kematian merupakan gerbang
Gerbang menuju kehidupan
Kehidupan yang tiada akhir
Akhir selamanya perjalanan ruh
Ruh bertempat di surga atau neraka
Neraka buahnya dosa, akankah ke surga
Surga untuk yang taat Pada-Nya
Pada-Nya mohon ampunan siksa
Siksa demi siksa menjerit
Menjerit terpanggang panasnya api
Api yang dahsyat panasnya
Panasnya menghancur-leburkan jiwa
Cilacap, 19 Juni 2019, 19:45
Minggu, 19 Mei 2019
SEUTAS WARTA MENJAMU RASA
SEUTAS WARTA MENJAMU RASA
Tema: KASIH SAYANG SEJATI
GENRE : SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Ingin kuhapus air mata di sana
Dengan ketulusan yang sederhana
Antara telah mencucurkan air mata
Namun rasa lekat ada di dalamnya
Maafkan atas kaki tak berdaya
Hingga langkah terjerat nestapa
Semoga saling menjaga istana
Menghuni kukuh hingga tutup usia
Rencana tiada mampu sempurna
Bersama rida cinta kasih dari-Nya
Setiap jengkal tanya peristiwa
Membubuhi rasa indah bersahaja
Saat waktu yang beriring jeda
Tanpa sentuhan jemari tangannya
Mengharap sepanjang jalan rida
Tersemai tulus pemintal asa
Seutas warta menjamu rasa
Doa tiada lelah meminta
Walau terselubung awan di angkasa
Puji syukur atas nikmat segalanya
Cilacap, 21 Mei.2019 03:45
Selasa, 14 Mei 2019
TANAM KETULUSAN
Tema: PERSAHABATAN DAN CINTA
Genre: PUISI BEBAS
Judul: TANAM KETULUSAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Lapar kian terkapar
Saat lembar kian samar
Tercekik asa yang hambar
Hingga hidup makin liar
Tercabik langkah hingga nanar
Tertatih menggapai hingar
Letih bergelut tak di dengar
Perih merintih dibelit belukar
Bila tangan akan sadar
Jika hati dipenjara dinar
Lupa mengingat jalan benar
Semakin haus berbuat onar
Tangan kaki dirantai kelakar
Menjulang ego semakin kekar
Silaturohmi ajang adu benar
Bila redam tiada berkobar
Wahai hati genggam sinar
Perangi napsu jangan diumbar
Tanam ketulusan hingga mengakar
Rengkuh kukuh asa berpijar
Cilacap, 18 Mei 2019, 02:30
Rabu, 08 Mei 2019
Haiku_Ramadan
#Haiku_Ramadan
Menggapai rida
Menembus aral runtang
Segenap asa
Cilacap, 8 Mei 2019, 21:10
Sabtu, 27 April 2019
RASA TETAP SATU
RASA TETAP SATU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Gemuruh malam terpaku bisu
Sepoi bayu memeluk anganku
Mengukir rindu sepanjang waktu
Memadu kasih jiwa bersatu
Rasa rindu tetap satu
Meniti indahnya hari melaju
Walau badai topan menghantamku
Tiada merubah pendirian kalbu
Bersama habiskan sisa waktu
Meretas perih meramu rindu
Adamu indahkan titian jalanku
Mencipta bahagia tanpa jemu
Beribu jalan mencabik rindu
Meski merintih sakit di ulu
Setulus rasa erat berpadu
Menuai ikrar tulusnya kalbu
Harum kash melati memelukku
Mekar berbunga mengisi waktu
Tepiskan gundah ceria selalu
Bersinar kembali kasih sejatimu
Cilacap, 26 April 2019, 19:30
Senin, 22 April 2019
SALAM AKSARA
Genre: PUISI PATIDUSA
Tema: MENIMBA ILMU
Judul: SALAM AKSARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Salam
Wahai tuan
Aksara telah datang
Menyambut ilmu bertuah kawan
Izinkan aku menimba ilmu
Generasi siap maju
Sastra tertuju
Indonesiaku
Hormatku
Sambut terang
Menggenggam sejumput amanah
Mewarisi aksara kian punah
Lelah menjadi semangat bertambah
Berbagi mencari cahaya
Tertera menyerta
Nama
Bermakna
Menyempit kata
Mencakup tujuan utama
Sederhana indah mudah dicerna
Cilacap, 23 April 2019, 09:00
Minggu, 21 April 2019
USAI WAKTU TERBUJUR KAKU
Tema: WAKTU
Genre: PUISI SAMA SISI
Judul: USAI WAKTU TERBUJUR KAKU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Untuk wahai bagian jiwaku
Usah ragu pendamping kalbu
Urai segala resah membelenggu
Urungkan kekata pemacu keliru
Ubah sakit menjadi madu
Ucapkan tulus ikhlas buktimu
Ujian mempersatu langkah menuju
Ukir sungguh sepanjang waktu
Ukur kemampuan berimbang ilmu
Ulurkan tangan saling membantu
Usung jiwa raih cahaya-Mu
Usir gelap sekuat dayamu
Utus diri bersatu padu
Utas pertalian mengutus rindu
Ujung doa damailah kalbu
Urungkan sangka kendali lidahmu
Umur kian berkurang satu-satu
Uban menumbuh ingatkan matiku
Ubun rentan ingatan membeku
Usai waktu terbujur kaku
Cilacap, 22 April 2019, 12:00
Sabtu, 20 April 2019
HARUM JUANGMU
HARUM JUANGMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Rintih tersekap dalam lemah
Hati sakit hingga terluka parah
Ayunkan kaki pantang menyerah
Walau berdiri berlumur darah
Kala terhimpit juang menjerit
Tiada peduli seberapa sakit
Walau raga terbatas langkah
Namun buah pikir begitu gagah
Pena menghunjam di atas kertas
Tajam meluas tanpa batas
Berjuang demi cita yang tertindas
Tiada akhir meski nyawa naas
Harum juangmu semerbak melati
Cita-citamu harumkan negeri
Walau raga kembali ke bumi
Juangmu menjadi inspirasi pertiwi
Lahirlah Kartini zaman kini
Teruskan emansipasi wanita sejati
Membela hak sejajar kaum lelaki
Tiada batas berkarya meraih mimpi
Cilacap, 21 April 2019, 21:19
EMANSIPASI WANITA
Assalamualaikum wr wb
Turut meramaikan Event LPC
#EVENT_PERDANA_LPC_2019
Tema: RA KARTINI
Genre: PUISI BEBAS
Judul: EMANSIPASI WANITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Emansipasi wanita tiada henti
Setarakan hak dengan laki-laki
Perjuangan Kartini tiada mati
Walau berjuta rintang menghalangi
Genggam semangat erat sekali
Walau sulitnya waktu membagi
Beriring sejalan hak dan kewajiban
Demi kemajuan wanita akhir zaman
Mari saling bergandeng tangan
Ciptakan perdamaian dan kemajuan
Walau jarak kita nyata berjauhan
Berpartisipasi menjunjung kehormatan
Teruskan perjuangan sampai mati
Dengan kadar dan keahlian diri
Turut memajukan juang wanita sejati
Mengisi sejarah sastra budaya negeri
Berdiri bersama tiada mencaci
Saling intropeksi atas kekurangan diri
Merangkul ragam budaya nan damai
Cita juang tiada pernah usai
Cilacap, 21 April 2019, 12:30
Kamis, 18 April 2019
KUKUHKAN JANJI
KUKUHKAN JANJI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Genggam asa wujudkan mimpi
Menapaki realita hidup ini
Selamanya termiliki sesungguh hati
Apa yang menjadi janji hati
Teruntai sederhana syair ini
Semoga Tuhan selalu melindungi
Antara cinta kasih serta mimpi
Bernego dari ilusi dan sejati
Mengiringi senja sampai tepi
Walau bayang selalu menghantui
Terluah aksara tiada seberapa ini
Laksana rekah senyum mentari
Duhai engkau ketulusan hati
Janji terpatri sampai nanti
Walau awan selalu mengelilingi
Teduhmu selalu memayungi diri
Tanamkan kasih tiada membenci
Agar mekar mewarnai hari
Beriring lantunan doa pada Ilahi
Kuatkan rasa kukuhkan janji
Cilacap, 1 Mei 2019, 16:30
Rabu, 17 April 2019
AKROSTIK AULA
DOUBLE AKROSTIK AULA
A-lhamdulillah semoga amanah dalam ibadah kepada-Ny-A
U-jian dan rintangan memperindah ikatan cinta untuk selalu bersat-U
L-aksana jalan berliku ada muaranya di setiap ara-L
A-mbil hikmah serta amalkan keikhlasan takdir sejati-Ny-A
A-kan selalu menjadi imam dalam maghligai,
U-jian selalu menguatkan jarak yang menyerta
L-alui tanpa ragu saling menyangga
A-khir sebuah ibadah adalah amal pahala yang tak terkira
A-da di setiap puisiku engkau Bayu cint-A
U-jian menjadikan umi yang kuat akan merangkul anak-anakm-U
L-in nanda selalu dalam lindungan-Nya meski aral terjal sampai aja-L
A-amiin akan setiap doa tujuan kita bersama selamany-A
"Forever More Love" AULA
Cilacap, 18 April 2019, 09:09
Senin, 15 April 2019
JANGAN TERBERAI
JANGAN TERBERAI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Hujan pagi telah usai
Daun subur hati damai
Jikalau terdapat waktu santai
Saling berjabat tiada terberai
Walau jurang selalu mengintai
Rasa hadir barisan berantai
Rindu terpahat dalam bingkai
Seiring sejalan tanpa derai
Genggam erat tersibak tirai
Hapus sangka dari berandai
Halau rintangan serta badai
Jangan sampai lena terbuai
Meski raga lelah lunglai
Langkah terseok semakin gontai
Waktu berlalu akan terurai
Selamat sampai tujuan tercapai
Jangan ada ketulusan tergadai
Berjuta rintang jangan terberai
Semoga cita cinta tercapai
Jadilah kukuh sepasang mempelai
Cilacap, 16 April 2019, 11:30
Jumat, 12 April 2019
AKSARA CINTA
AKSARA CINTA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Senja mulai tenggelam
Ada kisah yang terpendam
Sejenak kita renungkan
Indahnya saling bergandengan
Dunia terasa sempit
Tiada celah yang melilit
Semua jelas dalam pandangan
Hitam putihnya kehidupan
Ada sengketa yang melanda
Terjerumus kisah dalam sangka
Mari melebur atas segala dosa
Memaafkan meski sulit rasanya
Berlapang dalam menilai kata
Agar tidak terjebak dilema
Mari untaikan aksara cinta
Menyapa meski tiada bersua
Cukup mengerti isyarat rasa
Semua terkemas dalam cerita
Rasa rindu yang kita punya
Merona dalam kisi-kisi sukma
Cilacap, 12 April 2019, 17:30
Kamis, 11 April 2019
BALADA DALANG WAYANG
DALANG WAYANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Gigihnya seorang dalang wayang (a)
Memapar kisah legenda silam (b)
Dari panggung ke panggung melanglang (a)
Menembus lorong-lorong sunyinya malam (b)
Hati dan pikiran menyatu dengan alam (b)
Merangkum lekakon teladan kehidupan (c)
Menyimpul fatwa sampai akhir zaman (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (b)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Agar hidup terarah, terlepas dari gamang (b)
Menggali kisah-kisah yang terpendam (a)
Bertekad mencari inspirasi cemerlang (b)
Lantang menggema laksana bintang (b)
Mengulas kisah-kisah disertai dagelan (c)
Sorak penonton tercengang-cengang (b)
Decak kagum terheran-heran menakjubkan (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Mengambil kisah teladan sambil berdendang (b)
Memadukan seni budaya beraneka ragam (a)
Langgam bersulam mendayu-dayu kendang (b)
Gending meliuk menerawang awang-awang (b)
Gemulai terpapar bahasa kesusastraan (c)
Siang malam dalang merancang (b)
Gebyar panggung dalam pertunjukan (c)
Cilacap, 12 April 2019, 14:00
TENTANG BALADA
Bismillahirrahmanirrahim
#PENGUMUMAN
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Selamat siang sahabat PDH ...
Mari kita warnai wahana literasi, bersama-sama berbagi pengetahuan ilmu tentang "BALADA" sebagai wujud pecinta sastra memajukan kreatifitas dalam berkarya untuk mempererat silaturrahmi di antara sahabat PDH semuanya.
BALADA
Balada adalah sajak / puisi berisi tentang cerita yang terjadi sebenarnya, ataupun hanya khayalan penyair saja.
Balada merupakan puisi yang mengungkapkan getaran tabir hidup dalam menggambarkan perilaku seseorang.
Berdasarkan isinya, puisi balada digolongkan ke dalam jenis kesusastraan baru.
Dalam buku Pemandu di Dunia Sastra, Dick Hartoko dan Rahmanto membedakan balada dalam dua kelompok, yakni balada rakyat dan balada literer.
1. Balada rakyat berasal dari rakyat dan dibawakan dalam pertemuan-pertemuan rakyat. Balada ini mengisahkan tindak kepahlawanan seorang tokoh sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada jaman dahulu, kadang-kadang juga sebuah ”love story” antara dua kekasih tetapi biasanya ”happy-end”. Bahasanya sederhana. Pada Zaman romantik, balada rakyat itu dikumpulkan dalam antologi-antologi.
Balada rakyat umumnya tidak dikenal penciptanya dan disampaikan secara lisan dalam versi yang berbeda-beda. Dengan kata lain, balada dalam konteks ini bisa diartikan sebagai bentuk kisahan sederhana dengan isi emosional yang sederhana pula.
Dalam dunia sastra Indonesia, W.S Rendra melalui sajak-sajaknya yang kemudian dikumpulkan dalam Balada Orang-orang Tercinta, dan Ajip Rosidi dalam Jante Arkidam, pernah berupaya mengenalkan puisi jenis ini kepada pembaca di Indonesia.
Sementara sumber lain menyatakan bahwa balada dapat dipahami sebagai sajak kisahan romantis atau sentimentil, terdiri dari bait-bait pendek, berlarik empat dan berpola rima a-b-c-d. Larik pertama dan ketiga mengandung empat suku kata yang bertekanan, larik kedua dan keempat mengandung tiga suku kata yang bertekanan. Dengan demikian balada sastra diciptakan menurut pola balada, dengan memanfaatkan ciri-ciri balada rakyat yang lazim, tetapi bentuk kisahan dan isinya lebih maju/canggih (sophisticated). Contoh lain dari balada ini adalah puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada Matinya Seorang Pemberontak.
2. Balada literer, balada literer atau balada sastra dimulai di Prancis pada abad pertengahan. Dalam konteks ini, balada diartikan sebagai lagu yang mengiringi sebuah tarian. Balada jenis ini menjadi populer pada abad ke-14 dan ke-15. Tokoh balada jenis ini adalah Francois Villon.
Balada jenis ini bercirikan:
a) Sajak yang berisikan cerita
b). Terdiri dari 3 (tiga) bait,
c). Masing-masing bait memiliki 8 (delapan) larik
d). Skema rima a-b-a-b-b-c-c-b pada bait pertama, Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c pada bait selanjutnya.
e). Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
Diksi dengan fonem rima m, n, ng, i, u, akan lebih mengalun daripada diksi yang menggunakan fonem t, s, h, k, e, yang terasa aneh apabila terdengar mendayu-dayu.
Skema rima hanya digunakan pada tiap-tiap bait. Pada larik terakhir bait pertama berima (b) akan berubah menjadi rima (a) refren bait kedua dan ketiga.
Balada adalah puisi yang sangat cocok bila disandingkan dengan musik. Dengan sajaknya yang panjang setara dengan 3 stanza, larik-larik dalam balada lumayan untuk mengimbangi durasi musik yang berkisar 4 - 5 menit. Berbeda dengan puisi lainnya, balada memiliki refren sebagai penegas hubungan antara bait-baitnya. Dengan rentak yang berubah, sajak-sajak balada mampu menciptakan variasi ketukan irama.
Menilik dari rima atau bunyi akhir dalam sajak balada, sahabat dapat memilih diksi yang merujuk kepada gagasan puisi tersebut. Jika dalam bunyi huruf arab kita mengenal huruf halaq ( kerongkongan), maka pada akhir sukukata fonem kita pun akan menimbulkan efek-efek bunyi tertentu.
Kita sering mendengar lengkingan suara yang terasa begitu mendayu, dan itu tak 'kan didapat dari rima yang berdiksi sebuah penegasan.
Contoh balada:
DALANG WAYANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Gigihnya seorang dalang wayang (a)
Memapar kisah legenda silam (b)
Dari panggung ke panggung melanglang (a)
Menembus lorong-lorong sunyinya malam (b)
Hati dan pikiran menyatu dengan alam (b)
Merangkum lekakon teladan kehidupan (c)
Menyimpul fatwa sampai akhir zaman (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (b)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Agar hidup terarah, terlepas dari gamang (b)
Menggali kisah-kisah yang terpendam (a)
Bertekad mencari inspirasi cemerlang (b)
Lantang menggema laksana bintang (b)
Mengulas kisah-kisah disertai dagelan (c)
Sorak penonton tercengang-cengang (b)
Decak kagum terheran-heran menakjubkan (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Mengambil kisah teladan sambil berdendang (b)
Memadukan seni budaya beraneka ragam (a)
Langgam bersulam mendayu-dayu kendang (b)
Gending meliuk menerawang awang-awang (b)
Gemulai terpapar bahasa kesusastraan (c)
Siang malam dalang merancang (b)
Gebyar panggung dalam pertunjukan (c)
Cilacap, 12 April 2019, 14:00
Mari belajar bersama, maju bersama hebat semua, warnai dunia dengan selaksa aksara yang indah, berbudi, santun dan berguna bagi kita semua.
Selamat berkarya dan terima kasih telah meluangkan waktu belajar bersama.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#Event-Ketiga-PHYL-2019
#EVENT_KETIGA_PHYT_PHYL_2019
Tema: AKU KEMBALI
Genre: Puisi Bebas
Judul: MERAIH CITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Mengemas kisah masa lalu
Mengunci rapat kenang dahulu
Jangan ada benci di antara kita
Rasa cinta biarlah sirna
Mengubah luka menjadi makna
Menjelma sayang tanpa pinta
Mengiringi selama napas masih ada
Saling berjabat eratkan cita
Genggam jeda berpacu aksara
Meraih cita sempat tertunda
Jangan ada sengketa meraja
Kendali jiwa rangkul bersama
Aku kembali wujudkan asa
Membaur suka duka atas rela
Berbagi tanpa membeda-beda
Semoga tulus tersemat di jiwa
Bila letih perjalanan kita
Saling memapah penyangga rasa
Mutiara makna bersinar sahaja
Jadi permata terkenang selamanya
Cilacap, 11 April 2019, 14:50.
Selasa, 09 April 2019
PECINTA AKSARA
PECINTA AKSARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Tiada indah seperti istana
Aksara kusam dalam gulita
Tercecer di beranda maya
Terlupa setelah di baca
Tiada letih mengukir aksara
Walau di pandang sebelah mata
Terlahir imaji tanpa di paksa
Sebagai wujud pecinta sastra
Meski terbatas kosa kata
Mengalir dari sejatinya jiwa
Terpanggil ikut ragam budaya
Pecinta aksara segenap rasa
Berjuta mata mencibir asa
Langkah gempita juang di dada
Sempit waktu menjerat raga
Kukuh ayunkan mata pena
Kibarkan semangat selama usia
Berkarya warnai jagad antara
Tersimpan menjadi permata jiwa
Saat putaran masa menjeda
Cilacap, 9 April 2019, 21:30
Sabtu, 06 April 2019
TERPASUNG LUKA
TERPASUNG LUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Lembut hati tiada diragui
Ternobatkan kasih sayang sejati
Indah mimpi di siang hari
Terpasung luka tusukan belati
Tiada sebutir percaya di hati
Walau maaf terpinta berkali
Cukup belajar merenungi arti
Memaafkan bukan terus diulangi
Gapailah cita serta mimpi
Jangan sesali apa yang terjadi
Kini cinta tersekat mati
Terpasung luka mati suri
Jangan ragu tersebab sunyi
Ingat pesan kenang selama ini
Bersinar mengikuti langkah kaki
Jauh di mata doa mengiringi
Saling meraih jiwa murni
Beriring tirai sampai mati
Luka pasti bisa terobati
Tiada harap peluang kembali
Cilacap, 6 Mei 2019, 21:00
Rabu, 03 April 2019
SUNGGUH INI RINDU
SUNGGUH INI RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sungguh ini rindu
Senyum ikhlasmu menyapa
Walau sekadar berjabat maya
Indah tanpa membeda warna
Sungguh ini rindu
Merangkul tegarmu di sana
Walau jarak tak terelak
Semoga juang tersemat di benak
Sungguh ini rindu
Tentang titik temu waktu
Bukan pada kepentingan semu
Atau sekadar penikmat rayu
Sungguh ini rindu
Pada pandang yang tertuju
Akan makna saling berpadu
Bernaung atap sahabat kalbu
Sungguh ini rindu
Selama masih ada waktu
Bersama erat kukuhkan asa
Maju bersama hebat semua
Cilacap, 4 April 2019, 13:30
Selasa, 02 April 2019
SANG PETUALANG
SANG PETUALANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Entah dari mana datang
Ribuan aksara menyeruak lantang
Berebut ingin pentas di panggung
Agar jiwa hidup tetap terhubung
Terus menelaah sampai bingung
Mengapa aksara terasa mendengung
Saat diam terpaku termenung
Apalagi hati sedang murung
Mencoba berhenti dari panggung
Agar tiada aksara penyambung
Jiwa serasa terjerat linglung
Berjuta kata ingin mendayung
Penuh keberkahan kasih sayang
Tuhan hadirkan kelebihan datang
Kuat menapak terhindar gamang
Selalu tergenggam cahaya terang
Kini aksara teruntai gemilang
Walau sekat nyata menjulang
Semampu goresan kembali pulang
Wujud aksara sang petualang
Cilacap, 7 April 2019, 2019, 11:00
Minggu, 31 Maret 2019
MEMAKNAI SETIAP INCI
MEMAKNAI SETIAP INCI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Senyum ini akan terus mewakili
Selalu mengikuti langkah diri
Walau beribu memasung mati
Langkah tidak akan berhenti
Sunyi telah ajarkan berkali
Kuatkan ketulusan akan jemari
Rintang datang silih berganti
Menguatkan ikrar ikatan hati
Tiada jemu rasa menanti
Tersemat rindu menawan hati
Jauh di mata dekat di hati
Rindu antar kota berjarak inci
Kota beriman tetap abadi
Indah kumiliki anugerah Ilahi
Di kota bercahaya mekar sejati
Memaknai inci yang mengitari
Memaknai rentang setiap inci
Agar tiada celah merintangi
Senyum itu selalu kunanti
Erat menautkan ikatan hati
Cilacap, 1 April 2019, 00:00
PUTIHNYA RASA
PUTIHNYA RASA
Karya: Cahaya Senja(AULA)
Memandang wajahmu
Menguatkan tentang rindu
Selebihnya keajaiban takdir
Semoga tetap terlahir
Dari putihnya rasa yang hadir
Indah jalan yang mengalir
Selalu ada di sisi menemani
Walau jurang mengelilingi
Sungguh berat rasa mendiami
Melawan waktu mati suri
Berjalan merampas jengkal sunyi
Agar terbiasa kuatkan hati
Masih terngiang senyum di pipi
Menghiasi hari yang berganti
Riang dalam perjamuan manja
Tiada sanggup melukis kata
Andai saja mengerti rasa
Terikat walau jauh di mata
Merindu tanpa indah suara
Merdu terdengar luahan jiwa
Cilacap, 31 Maret 2019, 23:33
Jumat, 29 Maret 2019
SYAIR SUNYIKU
SYAIR SUNYIKU
Karya: Syair Dewi
Lama sudah kubiarkan sunyi
Memenjarakan syair dari hati
Lalu kupetik malam tanpa bintang
Agar jalanku tiada takut gamang
Apa kabar sahabat syair
Adakah sebuah tanya akan hadir
Kala awan dan hujan telah samar
Untuk sampaikan sebuah kabar
Masih kutelusuri rangkaian kata
Agar dinding tiada jeda
Namun apalah sebuah daya
Saat insan selalu dalam coba
Aku meramu sebuah asa
Menuang syair tanpa makna
Sebagai sahabat jiwa yang setia
Agar kuat menjalani ujian-Nya
Tiada peduli orang bilang apa
Pandai menghakimi tebar sangka
Kuberikan ikhlasku seluas samudra
Terpendam sebagai dasar kuatnya jiwa
Clp, 29 Maret 2019, 21:21
Rabu, 27 Maret 2019
PELUKAN TERAKHIRMU
PELUKAN TERAKHIRMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Ketika sudah tiba waktu
Tiada satu terucap di bibirku
Saat kaupeluk dengan rindu
Ternyata itu pelukan terakhirmu
Saat menjumpaimu bergetar di dada
Pucat dan putih seluruh raut muka
Dalam doa hanya berpasrah semua
Atas kepemilikan apa di dunia
Ini tentang kehidupan raga
Yang terbatas dalam usia
Dalam doa kita tetap erat bersama
Inilah titisan darahmu yang dicinta
Sejak saat itu Tuhan mengajarkan
Pengalaman atas kepemilikan
Semakin memiliki sakit berkepanjangan
Apa yang dimiliki hanya titipan
Untukmu ayah yang telah kembali
Tiada yang berharga untuk kuberi
Selain doa dalam keikhlasan diri
Agar engkau tenang menjalani
Ayah kurindu akanmu selalu
Semoga suatu masa nanti bertemu
Dalam kehidupan yang tiada tepi
Dalam lindungan Ilahi Rabbi
Cilacap, 28 Maret 2019,11:00
Selasa, 26 Maret 2019
KUTITIPKAN DOA
KUTITIPKAN DOA
Karya: Cahaya Senja(AULA)
Embun pagi bergelut manja
Hadirkan berjuta rasa bahagia
Setetes di dahan yang hijau
Tegarkan jiwa di musim kemarau
Musim telah berganti merinai
Hilang sudah kering berderai
Kini mekar indah kusemai
Rasa yang kian menjuntai
Penawar luka yang mengintai
Tersemat doa murni teruntai
Semoga kasih tiada lunglai
Tiada terlihat kasih sebagai
Simpul rasa tidaklah lihai
Semoga tetap sejuk mewarnai
Walau sempurna jauh tergapai
Semampu jalan semoga sampai
Genggam asa wujud tercapai
Selama napas masih menyertai
Tiada lelah walau berderai
Jejak kaki tidaklah lalai
Kutitipkan doa tidak berandai
Semoga terjaga dari berai
Walau senja semakin berderai
Ikatan hati tiada bercerai
Cilacap, 27 Maret 2019, 06:30
Senin, 25 Maret 2019
TIRAI PENGHALANG
TIRAI PENGHALANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Bertahun kisah asmara kita
Terjeda dalam jurang takdir-Nya
Tiada jarang saling curiga
Namun itulah sejatinya cinta
Cemburu selalu datang tiba-tiba
Tiada terkendali dalam jiwa
Meski rentang waktu reda
Selalu muncul diguncang sangka
Cinta membuat gelap terang dunia
Kuat digenggam riuh cobaannya
Tertatih menggapai cahaya
Agar bahtera tetap sahaja
Andai bisa dikendali kita
Tentu jarak bukan sengketa
Berlari memutar jalan cerita
Menembus tirai penghalangnya
Dunia cinta indah bercerita
Kita bagian indah di dalamnya
Merawat cerita tetap terjaga
Dalam hening doa bersama
Cilacap, 6 April 2019, 11:30
INDAH DALAM CERITA
INDAH DALAM CERITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Sederet kata tanpa dibeda
Haruskah ada walau tiada
Mungkin sulit dalam kisahnya
Hadir mengindahkan ranah jiwa
Biarkan saja hujan cerita
Mengelilingi tanpa ada nada
Hening riuh jadilah bermakna
Berkasih tanpa menimbang rasa
Suara kian gemuruh menggema
Langit biru membinar cahaya
Lukiskan alam nan sejahtera
Tempat kita beratap cinta
Terselip sebuah tanya jiwa
Sempurna dalam hayal belaka
Manis indahkan dalam cerita
Pahit eratkan saling menjaga
Sebuah kepergian bagian cerita
Sedang datang menjadi titik mula
Kisah dalam agenda rasa
Menjadi cerita aku dan dia
Cilacap, 27 Maret 2019, 06:50
Jumat, 22 Maret 2019
SAHABAT JIWA
SAHABAT JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Bersinarlah wahai mutiara rasa
Jadikan waktu tetap berharga
Saling menyayangi antar sesama
Walau beda cara pandang kita
Perbedaan adalah warna jiwa
Bersatu menjadi kukuh kita
Hapuslah segala benci di antara
Walau salah banyak tercipta
Jadikan uluran kasih sejatinya
Memaafkan khilaf atas noda
Bukankah makna melahirkan asa
Bersama tetap dalam jiwa
Gelap terang adalah warna
Semua jalan ada akhir tempatnya
Dari mana berasal dan kembalinya
Ikhlas atas ujian yang menyerta
Jauh jarak bukan suatu jeda
Sebab doa saling mengikat atma
Salam sejahtera sahabat jiwa
Mengetuk ikhlas sahajamu merona
Cilacap, 22 Maret 2019, 17:00
Kamis, 21 Maret 2019
SAHABAT JIWA
Tema: TETAP DALAM JIWA
Judul: SAHABAT JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Bersinarlah wahai mutiara rasa
Jadikan waktu tetap berharga
Saling menyayangi antar sesama
Walau beda cara pandang kita
Perbedaan adalah warna jiwa
Bersatu menjadi kukuh kita
Hapuslah segala benci di antara
Walau salah banyak tercipta
Jadikan uluran kasih sejatinya
Memaafkan khilaf atas noda
Bukankah makna melahirkan asa
Bersama tetap dalam jiwa
Gelap terang adalah warna
Semua jalan ada akhir tempatnya
Dari mana berasal dan kembalinya
Ikhlas atas ujian yang menyerta
Jauh jarak bukan suatu jeda
Sebab doa saling mengikat atma
Salam sejahtera sahabat jiwa
Mengetuk ikhlas sahajamu merona
Cilacap, 22 Maret 2019, 17:00
TUHAN MENJADIKAN ADANYA KITA
KITA MENJADI KUAT JIWA
DAN KITA MEMPERINDAH ADANYA
"PUISI DALAM HIDUPKU"
Senin, 18 Maret 2019
CAHAYA SENJA
Karya: Cahaya Senja(AULA)
Kini telah ada sebuah cerita
Tentang senja dan sebuah luka
Biarkan dipetik sebagai bunga
Tanpa ada sengketa melanda
Bunga akan mekar berwarna
Hingga ranum mekar sahaja
Tiada mampu menahan arusnya
Berwarna merajut bahagia kita
Meraup mimpi yang telah sirna
Membawaku terbang arungi dunia
Jangan ada sangka tercipta
Sebab jarak antara telah sirna
Melangkah nyata lepaskan derita
Ikhlas bersama saling menyangga
Cahaya senja kita tetap bersahaja
SEINDAH JANJI MERPATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Laju cintaku akan terus berkibar
Sehebat badai menerjang akar
Pohon cintaku berdiri tegar
Kala keindahan semu menyebar
Langit biru akan indah bersinar
Menuju jalan yang benar
Terpatri laksana bunga yang mekar
Tiada layu walau raga terbiar
Tiada letih walau tehidang hambar
Dipundak ketulusan tempat bersandar
Jangan ada rintang menyamar
Ketulusan jiwa telah mengakar
Melaju tanpa henti menguak cadar
Dengan rida dan hati penuh sadar
Kukuh janji dibuktikan sebagai kadar
SEDERHANA SALING MELENGKAPI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Kelekatan rasa tanpa henti
Berjalan seiring selalu menemani
Melewati jeda membunuh sunyi
Sahaja merindu suara nurani
Terdengar lantun lagu memori
Mekar kenangan yang termiliki
Berjuta juang telah terlewati
Melepas perih berseri kembali
Hadirkan pesona tanpa ragu lagi
Menyapa malam tentramkan hati
Engkau tiada lelah memberi
Meretas waktu eratkan jemari
Bersatu perbedaan kuatkan temali
Harta yang berharga di dunia ini
Maghligai sederhana saling melengkapi
Sabtu, 16 Maret 2019
#BELAJARPATIDUSA
#BELAJARPATIDUSA
Patidusa
Struktur kata
Mudah dicerna pembaca
Sulit dalam pembalikan tata
Sulit dalam pembalikan kata
Mudah dicerna pembaca
Struktur kata
Patidusa
Kata
Mudah dicerna
Sulit dalam pembalikan
Struktur pembaca dalam patidusa
Pembaca sulit dalam pembalikan
Kata struktur patidusa
Dalam dicerna
Mudah
Salam siang semianya
Patidusa unik, hemat kata makna harus padat, dan jika puisi dibalik dari bawah akan bermakna sama.
Tantangan patidusa, pembalikan tidak janggal.
Tambah mumet kejedot, kebanyakan puisi patidusa penggalan kata dari baris satu ke baris lainnya.
Cilacap, 17 Maret 2019,12:55
SALAM RINDU
SALAM RINDU
Hening tanpa canda
Tanpa sapa yang berburu kata
Mungkin abjad masih tertahan laga
Kala jemari sedang lomba
Banyak cobaan yang harus dilalui
Bukan hanya sekedar manisnya janji
Sampai sejauh mana dibuktikan
Cinta kasih yang telah diperjuangkan
Hanya dengan kepercayaan
Yang membuat diri mampu bertahan
Seberapa sulitnya dihadapan
Pejuang tangguh hadapi ujian
Maafkan atas waktu
Janganlah rapuh dan ragu
Semua ini adalah kekuatan rindu
Antara ikatan engkau dan aku
#SalamRindu🌹🌹❤🌹🌹
Selasa, 12 Maret 2019
#DIUBLEAKROSTIK(SELAMAT MALAM CINTA)
SELAMAT MALAM CINTA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
E-sok masih misteri dalam kod-E
L-entera tiada padam hingga aja-L
A-manah digenggam tanpa jed-A
M-eski beribu jalan kutapaki kela-M
A-ku berjalan ikhlas di jalan-Ny-A
T-erima kasih atas rindu yang heba-T
A-kan indah persandingan mesr-A
L-epaskan jera melebur sesa-L
A-damu sungguh anugerah ras-A
M-engiringiku arungi bentang ala-M
I-ndah terukir hadirkan berjuta imaj-I
N-amamu tersemat dalam ikata-N
T-ercantum doa tanpa ada pena-T
A-smara kita sebuah kisah atas rida-Ny-A
Senin, 11 Maret 2019
DALAM SENDIRIKU
DALAM SENDIRIKU
Tiada terasa kian menyempit
Akan waktu yang semakin renta
Masih adakah harapan yang tersisa
Dunia 'tak memihak makin menggigit
Aku terperosok dalam sunyi
Berteman hayal bersamamu
Bilakah hati tulus mencintai
Seutuh harapan bukan hanya semu
Getar sukmaku
Selalu memanggil hadirmu
Merengkuh jiwaku yang kian membeku
Pada timbunan rindu
Semoga ikatan akan selalu ada
Hidup dan bersinar gempita
Merona indah dalam hamparan istana
Yang telah lama kita bina bersama
Kukatakan diantara awal dan akhir
Kaulah pengisi relung hati
Yang 'tak akan bisa tergelincir
Sejenak pun di dalam jiwa ini
Minggu, 10 Maret 2019
BUKTI SEBUAH JANJI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Berteman secangkir kopi Alicafe
Aku ukir aksara berantai di beranda
Sebagai sapa wahai indahnya dunia
Sepenggal salam senja menyapa
Purna sudah dasa warsa jeda
Mengikat cinta dalam antara
Cinta kasihmu buatku sangat berarti
Meski tiada berlimpah duniawi
Sederhanamu itu bukti sebuah janji
Melayari maghligai berilmu padi
Lelah saling memapah jiwa
Menjadi teman dan kekasih hidup ini
Kukuh dalam seimbangkan diri
Memilah tiap peristiwa yang terjadi
Menjadikan diri rendah hati
h



