Minggu, 22 Desember 2019

MENGUNTAI WANGI

MENGUNTAI WANGI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Jangan pernah menerka 
Jika tiada mengenali nyata
Terkadang sulit untuk mengerti
Saat begitu banyak yang terjadi

Kuharap diam ini jadi bukti
Bila kasih adalah sejati
Tanpa mengenal rupa siapa diri
Izinkan aku terus mengamini

Terasa hangat saat jeda
Biarkan menjadi bunga nirwana
Pesona jiwa tanpa kata
Indahkan hari seiring usia

Jangan ada ragu menyertai
Bila jalan tak seindah mimpi
Teruslah berdiri menapaki hari
Walau dunia seakan menghakimi

Biarkan saja cerita berganti
Jadilah suci tanpa ternodai
Bunga bermekaran sepanjang hari
Menguntai wangi ranah sanubari

Cilacap, 23 Desember 2019, 09:40

Selasa, 10 Desember 2019

SEJAUH JALANNYA CINTA

SEJAUH JALANNYA CINTA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Akan berlalu seiring waktu
Sejauh mana atas keinginan itu
Biarlah menjadi bunga terindah kalbu
Jika memang terkubur atas pintamu

Kerap kali terasa menyiksa dada
Jika mengingat sayatan luka
Sejauh melupakan sebuah lara
Kembali mengejar ruang jiwa

Jangan pernah merasa bangga
Jika telah menganyam kecewa
Sejauh cibir durja mengangkasa
Akan ada masa datang tiba akhirnya

Tertanam kebangkitan atma 
Dalam merakit asa sebatas daya
Lelaplah dalam gelimang dunia
Sesal akhir tiada guna, pula rupa

Di sini akan selalu berwarna
Tanpa pelangi tetap biasa apa adanya
Biar jalan terpenjara sebuah dunia
Akan mengiringi manisnya jalan cinta

Cilacap, 11 Desember 2019, 11:25

Sabtu, 30 November 2019

MAAF ATAS JEDA

MAAF ATAS JEDA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Rindu ini akan selalu ada
Maafkan jika jeda tersengaja
Ketidakberdayaan siklus telah nyata
Menjadikan hasrat tertunda

Maaf rindu yang tersiksa
Harap rasa indah tiada purna
Jika ikatan rasa selalu terjaga
Tiada mudah mengganti kedudukannya

Rindu dalam doa tempat indah berpadu
Meluahkan asa rasa dan belenggu
Biar waktu tertimbun jeda
Rindu berarak mengiringi selamanya

Jangan ragu bila setia
Melangkah meski kerikil menghujani
Walau cerita beribu mewarnai
Terbingkai indah dalam ikatan rasa 

Cilacap, 27 November 2019, 11:45

Sabtu, 16 November 2019

LAPANG MENERIMA

Tema: MENGUAK TABIR
Judul: LAPANG MENERIMA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Seberapa lama rindu terpisah
Telah tuntas diperjamuan sudah
Terdekap sekuat hati berpasrah
Walau rintang tak selalu mudah

Setitik pertemuan menjadi nyala
Bara cinta berkobar di dada
Menumpas jengah lelangit durja
Merapal dera jadi segumpal asa

Jangan ada lagi sengketa rasa
Meski terkadang pendapat berbeda
Tidak mudah menaiki anak tangga
Jika seteru sangka kian meraja

Tak lelah mendampingimu cinta
Sekuat hati lapang menerima
Kuatkan mendayung sampan
Hadapi badai hingga ke tepian

Bahu ikhlas kusematkan nyata
Sehitam apa telah aku terima
Jadilah bahtera luhur mulia
Purna hingga nyawa melepas raga

Cilacap, 6 November 2019, 20:45

Kamis, 31 Oktober 2019

BERHENTILAH MENOPANG

BERHENTILAH MENOPANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Ketika kasihku tak mampu menyentuh, maka menghentikan cara ini untuk lebih mengenalmu
Hanya dengan doa semoga mampu menjernihkan keruhnya hingga terlindung dari segala bahaya.

Memaparkan kerapuhan tak akan banyak manfaat
Langkah hanya akan semakin terseok dalam keindahan semu
Hanya sesal yang akan selalu didapat
Saat kehidupan senyatanya tak memanjakan seperti kisah cinderela

Kau tahu lidah ibu itu memang pahit seperti racun
Jika kaumampu menawarnya dengan satu tingkatan yang lebih baik
Maka kakimu berdiri tegar tanpa menopang pada bahu-bahu rapuh manusia.

Cilacap, 1 November 2019, 09:00

Senin, 28 Oktober 2019

MENAHAN RINDU

MENAHAN RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sesunyi ini saat jauh temu
Terkadang jenuh membelenggu
Apalah daya harus berjuang
Demi buah hati tersayang

Sungguh berat menahan rindu
Beberapa hari sulit bertemu
Senyum gelak tawa bertamu
Tiada lekang mengisi hariku

Lelah menghimpit tak dihiraukan
Semangat menapaki kehidupan
Di sampingmu suatu kebahagiaan
Sederhana tiada takut kesulitan

Semua masalah akan terpecahkan
Akan terungkap secara perlahan
Jangan lelah menapaki liku
Yakinlah jalan tiada buntu

Tiada putus doa terpanjatkan
Semoga kuat di setiap hambatan
Sertakan niat kukuh disematkan
Mengarungi bahtera penuh kebaikan

Cilacap, 28 Oktober 2019, 20:00

Kamis, 17 Oktober 2019

KEYAKINAN DI DADA

KEYAKINAN DI DADA
Karya: Umi Zaimah

Biarkan berjalan tanpa ada hambatan
Tiada memaksakan akan laluan
Ikuti arah angin yang terus berputar
Walau terkadang desir itu berubah gusar

Merelakan jeda kian menjauh
Agar kesakitan tiada bermukim penuh
Malam terbiasa dalam hening
Kembali menyulam agar bening

Laksana cahaya terasa nyata
Mengharu dalam segala suasana
Walau malam terjerambab tanya
Kembali genggam keyakinan di dada

Cilacap, 17 Oktober 2019, 21:52 

Selasa, 15 Oktober 2019

MENYINGKAP JARAK

MENYINGKAP JARAK
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Berdiri tegak melawan ombak
Walau luka kian terkoyak
Langkah kuat menyingkap jarak
Hingga saling berpeluk di pundak

Jangan ada tangis mendera
Jika laluan jalan kerap melara
Tepis hampa yang mencabik sukma
Bangkit menuju terangnya cahaya

Jangan terlena pada yang tiada
Kepakkan sayap raih beningnya jiwa
Jika wujudku bagian dari lara
Maka luruhkan perihnya dengan cinta

Cinta akan berpijar selamanya
Bagi hati yang tulus menerima
Ego hanyalah penghalang asa
Mencibir hati yang terkikis durja

Leburlah jarak rantai jadilah jinak
Langkah juang terangkat tegak
Pijaran doa sebagai perantara
Semoga ketulusan tetap terjaga

Cilacap, 15 Oktober 2019, 15:30

Sabtu, 12 Oktober 2019

SEUMPAMA LUKA

SEUMPAMA LUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Seumpama itu rindu
Bisikkan saja kepada sang bayu
Selalu menemani di setiap langkah
Walau garis mati menyekat arah

Seumpama itu cinta
Adalah dalam gerimis doa
Semoga ketabahan selalu ada
Rela dalam ikatan jiwa

Seumpama itu kasih
Jangan ada jurang penyisih
Walau takdir begitu perih
Ketulusan itu bersifat putih

Seumpama jadi aral luka
Janganlah asa lesap binasa
Jadilah jiwa-jiwa menghamba
Kepada-Nya luruh segala pinta

Peran lelaku ibarat wayang
Tiada selalu harap cemerlang
Meraih apa yang dirancang
Menyerah pun sebuah pantang

Cilacap, 9 Oktober 2019, 21:21

Jumat, 04 Oktober 2019

BAYANG WAJAHMU

BAYANG WAJAHMU
Karya: Titian Perindu ZA

Kala cinta telah berlabuh
Badai gelombang akan menjauh
Buih puih menjadi luruh
Kala rasa tetap berpegang teguh

Serupa desir terkadang semilir
Panas terik hingga letih bergulir
Namun satu keyakinan terlahir
Menyatu dalam ujian serta takdir

Manis manja kala pertama
Tercipta di musim berbunga
Jagalah selagi napas di dada
Sebelum cinta berakhir di pusara

Jeda hadirkan aura lusuh
Sunyi berdendang kian gemuruh
Jangan ada sangka yang berlabuh
Agar rindu rimbun untuk berteduh

Cilacap, 5 Oktober 2019, 11:43

Kamis, 03 Oktober 2019

BERSEMI BUNGA ABADI

BERSEMI BUNGA ABADI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sejujurnya apa yang mesti harus disesali, sementara daun terus menguning. Rindang pun telah banyak diuji, ketika tangis langit tak menyambangi.

Menggenggam bunga yang layu, seakan menjadi hasrat tak menentu. Terseok angin menerpa lalu kelopak bunga berguguran ke tanah.

Meski bunga telah luruh, tinggal ranting kering, akan tertanam di dalam tanah yang subur. Walau tak selalu tumbuh menjadi tanaman yang kukuh, akan disirami dengan embun keikhlasan.

Ikhlas itu akan mengaliri sampai waktu menjemput mati. Berharap cinta, kasih, dan rindu akan bersemi abadi. Kenanglah sebagai bunga abadi setelah mati.

Cilacap, 4 Oktober 2019, 10:00

Rabu, 02 Oktober 2019

MELEBUR SENDU

MELEBUR SENDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Meredam dilema
Agar tetap di sana bahagia
Walau terkadang sulit diterima
Semoga tersemat tali seia

Sedikit saja saling beradu
Rindu berbunga melebur sendu
Jangan biarkan hati terbelenggu
Karena rindu terjaga selalu

Panas perih telah dilalui
Jangan ada terberai lagi
Walau diam ini menyiksa
Semoga mengerti akan rasa

Cilacap, 2 Oktober 2019, 17:17

Senin, 30 September 2019

SEHARUM MELATI

SEHARUM MELATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Mega berarak melintas di angkasa
Menutupi ruang terhalang cahaya
Angan terbang menembus batas
Meretas jeruji meredam culas

Jurang terjal menjadikan jeda
Mengertilah rasa kuat adanya
Awan hitam bisa menghalangi
Desir bayu selalu mengiringi

Waktu bukanlah sebuah erosi
Walau sunyi menjadi tempat sejati
Doa mengalir tiada terbendung lagi
Kerinduan membumbung ke langit tertinggi

Tiada kata yang mampu terluah
Ruang kasih telah gemerlap indah
Ikatan ruh doa suci pinta terijabah
Kesabaran membaluti setiap langkah

Kekasih tanpa menimbang perih
Tersadar sempurna sulit diraih
Menyatukan jiwa tanpa pamrih
Kasih berseri seharum melati putih

Cilacap, 30 September 2019, 19:19

Selasa, 17 September 2019

DI RUANG SUNYI

DI RUANG SUNYI
Karya: Titian Perindu ZA

Tersungkur di ruang sunyi
Gelap tak berpenghuni
Semakin sunyi dingin menguliti
Tiada lagi cahaya menyinari

Merangkak menuju tepi
Akankah cerah kudapati
Sedang diri seakan mati
Terpanah tusukan belati

Hampa selalu menjamah jiwa
Tiadamu seakan bumiku binasa
Jangan biarkan aku meronta
Pada sesuatu yang fana

Berilah lentera tiada redup
Agar jiwaku kembali hidup
Meski adamu tak mampu kuraih
Semoga cahaya-Mu akan jernih

Cilacap, 17 September 2019, 20:14

KUREBAHKAN RINDU

KUREBAHKAN RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Meliuk merdu kidung kalam perindu
Menarik kupu terbang memesona kalbu
Aduhai tentram seluruh jiwa ragaku
Siang malam terkenang dikau selalu

Menanti hingga fajar kembali datang
Hangat sinar mentari cahaya terang
Sungguh menawan hati kandaku sayang
Tiada luput pandang apalah jurang

Sehari bagai beribu tahun hilang
Tak kuasa jauh kemarilah abang
Jangan malu bila memang sayang
Rindukan adik gapai cahaya terang

Jangan bilang malu jikalau rindu
Tentu adik segera bukakan pintu
Adik rindu suara merdu kekasihku
Hangat di pundakmu kurebahkan semu

Cilacap, 17 September 2019, 19:19

Senin, 16 September 2019

SEBUTIR DEBU

SEBUTIR DEBU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Semusim telah berlalu
Melupa pun tak mampu
Setiap kali dipandangi
Berjuta mimpi bangkit kembali

Lembut manja sang pemimpi
Selalu saja datang menghiasi
Entah berapa waktu kembali
Memiliki, tersadar dalam imaji

Tergerus usangnya waktu
Tiada kunjung temunya rindu
Tersudut di ruang kelabu
Mimpi tinggal sebutir debu

Mengagumi sejatinya cintamu
Untuk hadir dalam sujudku
Sempurna bukan kehendakku
Lalui saja sekuat jiwamu

Cilacap, 16 September 2019, 19:50

Minggu, 15 September 2019

MEMINTAL RINDU

MEMINTAL RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Engkau tempat segala tanya
Pada bimbang yang mendera
Lembutmu luluhkan kerdilnya jiwa
Kala meronta pinta tak berdaya

Kesabaran sering tercabik durja
Mengeluh jatuh gelap gulita
Lengan-Mu sungguh mulia
Menampung keluh tiada habisnya

Gemulai menuntun laku jiwa
Terperinci jalan untuk digapainya
Penawar luka pengikat rasa
Tempat bernaung damai sejahtera

Tempat segala rindu bermuara
Pemberi nikmat rindu kita
Setelah tiada dan kemudiannya
Kepada-Nya memintal ijabah doa 

Cilacap, 15 September 2019, 20:00

Jumat, 13 September 2019

BUNGA IMPIAN

BUNGA IMPIAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Senyum tertinggal di ingatan
Manja ceria jadi kenangan
Kini menjadi bunga impian
Akankah selalu tersimpan?

Lekat membuai harapan
Sungguh serupa bayangan
Dekat selalu dalam helaan
Jauh terpasung kenyataan

Canda tawa jadi kerinduan
Tiada mampu tersingkir zaman
Kasih erat dalam ikatan
Getar nadi riuh bersautan

Bersabar dalam ujian
Tuhan berikanlah aku kekuatan
Semoga hikmah didapatkan
Kugenggam sepenuh keyakinan

Cilacap, 13 September 2019, 21:00

Sabtu, 07 September 2019

SALAM PERSAHABATAN

SALAM PERSAHABATAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Alunan lagu mendayu-dayu
Membuai terbang ke awan biru
Lembut manja menghiasi rindu
Berpeluk doa dalam jamuan temu

Semilir desir seruling bayu
Meliuk menelisir jendela waktu
Sesekali gelegar deru memburu
Mengayun tanya tentang sendu

Mega bermanja dengan bulan
Sambil berbisik tentang kerinduan
Jangan gelisah dalam perjalanan
Semua tertata sesuai keadaan

Senyum manis sungguh menawan
Simpul jemari salam persahabatan
Tiada lelah saling bergandengan
Walau sua dalam keterbatasan

Cilacap, 7 September 2019, 22:10

Senin, 02 September 2019

HARUM SAKURA

HARUM SAKURA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Bunga sakura telah mekar
Harum semerbak wangi menebar
Nikmat rasa yang mengakar
Jauh jeda rimbun menjalar

Ranting kering tumbuhlah bunga
Aroma bertebaran di udara
Terbingkai indah kasih asmara
Merawat pesona bunga sakura

Jauh melanglang negeri aksa
Panorama pernak-pernik buana
Gurun sahara penikmat rasa
Terbuai kuntum mekar seloka

Resapi tanpa pandang warna
Tanam tuai kunci segala rupa
Warna bunga ibarat nama
Tahta mulia pantaslah ia

Cilacap, 25 September 2019, 13:13

Minggu, 01 September 2019

SINGKIRKAN DEBU

SINGKIRKAN DEBU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Siang pasi panas melucuti
Secangkir kopi telah basi
Rindu manis seperti gulali
Bikin jantung berdebar tiap hari

Tiap jengkal butir waktu
Rindu berlari mengejar laju
Tiada peduli rintih kelu
Rona senja indahkan bungaku

Jangan biarkan cahaya beku
Genggam setitik asa kalbu
Jangan tergilas ulah semu
Raih tangga menapaki rindu

Candu-candu mengikat kalbu
Petir kilat gencar menyerbu
Lebur belenggu putihkan jiwamu
Kemas laju singkirkan debu

Cilacap, 2 September 2019, 13:30

Sabtu, 31 Agustus 2019

SETERU JIWA

SETERU JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Lalu angin turut gelombang
Guruh samudra pemukul gamang
Tepikan debu buih pasang
Kepak sayap menembus ruang

Tinggikan acuan lari kencang
Kibaskan rantai tempuh rintang
Landai menepi berjalan pulang
Denyut nadi hitungan berbilang

Netra sayu membilang waktu
Bening berkaca sesali layu
Sebongkah patah arah berontak
Padam bara angkara terbahak

Seteru jiwa memecah telinga
Terkoyak sutra hitungan purnama
Atma meronta akal tak kuasa
Hidup tak lama mati pun segera

Cilacap, 1 September 2019, 12:12

Jumat, 30 Agustus 2019

PENAWAR DUKA

PENAWAR DUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Jingga telah menyingsing
Hanya tinggal roda bising
Malam kian terselubung
Rasaku kian melambung

Biarkan saja seperti linglung
Menapaki jalan tiada ujung
Semilir tertinggal di lubuk
Mengaduk-aduk hingga mabuk

Gema atma menelaah dada
Berlari melombakan jiwa
Tatapan semakin asing
Jabat kian mendekati tebing

Jamuan menjadi pemikat rasa
Sejenak sua tinggalkan luka
Tak lelah diri menapaki tangga
Hadirkan tawa penawar duka

Cilacap, 30 Agustus 2019, 22:55

Selasa, 27 Agustus 2019

TERSAYAT

TERSAYAT
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Mengiringimu dari jauh
Biarkanlah rindu kian sekarat
Semoga bahagiamu tetap utuh
Walau jiwaku tersayat-sayat

Cilacap, 27 Agustus 2019, 19:30

BERDIRI MENATA ARAH

BERDIRI MENATA ARAH
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Seringkali sikapmu terlalu egois
Jatuh bangun rasaku terhiris
Hanya meraba tanpa melihat
Alasanmu selalu dibuat-buat

Jika memang harus begini
Jangan sesali yang telah terjadi
Teruslah menjadi pribadi yang kuat
Meski jantung terasa tersumbat

Lelah selalu menjadi sengketa
Jeda menjadi biang bara
Luka demi luka merantai jiwa
Ikatan rasa punah seketika

Kucoba berdiri menata arah
Tak ingin jalan ini jadi serapah
Ada tiada itu tetap anugerah
Mekar rindu jadilah terindah

Cilacap, 27 Agustus 2019, 19:30

Kamis, 22 Agustus 2019

DUSTA MENYUSUP

DUSTA MENYUSUP
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Seperti api meletup-letup
Dada bergemuruh angin bertiup
Mengejar tubuh basah kuyup
Jiwa terguncang hati gugup

Ingin berteriak hati tak sanggup
Perih kala dusta menyusup
Kebebasan seakan tak cukup
Tiada jera selalu saja bertutup

Carilah setebal dinding penutup
Akan terdengar meski sayup-sayup
Terbawa angin akan terhirup
Menyengat kala terbuka katup

Bila telah usai perangai degup
Tiada lagi tanda kenikmatan hidup
Sesal akhir sempat telah terkatup
Bertobatlah sebelum napas redup 

Cilacap, 22 Agustus 2019, 17:00

BERHARAP MAGFIRAH

Tema: Seucap Doa
Judul: BERHARAP MAGFIRAH
Genre: Religi
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Setiap detik terbahak-bahak
Terpikat dosa melonjak-lonjak
Mata terbuai hati bergejolak
Tergoda sesat sulit terelak

Tubuh lemah gemetar menggigil
Bersimpuh atas dosa yang terukir
Ampunkan hamba begitu degil
Maksiat seperti air mengalir

Tubuh lusuh bersujud mengadu
Meratap isak tangis tersedu-sedu
Berharap magfirah menyapa kalbu
Tunjukkan jalan menuju surga-Mu

Ya Gafar, berilah jalan yang benar
Terangilah hatiku yang nanar
Berilah cahaya agar terus bersinar
Mengais rida-Mu agar tak kesasar

Cilacap, 22 Agustus 2019, 15:42

Senin, 12 Agustus 2019

USAH DIUNGKIT LAGI

USAH DIUNGKIT LAGI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Awan mulai menepi
Lambaikan salam perpisahan
Muram kini tiada guna lagi
Sebab esok cerah sinaran

Meski seringkali mencoba arah
Angin berputar-putar menuju lembah
Namun tembok telah tegak berdiri
Ada pembatas yang harus diakui

Belajar meraba kesalahan diri
Agar dapat berikhlas hati
Menata langkah dalam sejati
Meski terlalu sulit untuk kita daki

Tegarlah dalam mawas diri
Saling menjaga dalam silaturohmi
Yang berlalu usah diungkit lagi
Semoga jalan terang teramini

Cilacap, 13 Agustus 2019, 10:15

KASIH YANG TERBUANG

KASIH YANG TERBUANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sepasang mata tajam membidik
Meski gelap raut wajahmu menghardik
Merobek langit yang dulu terang
Kini gelap di kelilingi bayang

Laksana bulan tanpa cahaya
Aku tergagap dalam pucat gulita
Tiada rona terpancar dari awan
Lengang dalam bilik kehampaan

Malam mencekam terjerat gamang
Ingin berontak pergi ke ladang
Agar kujumpai seikat mayang
Akan kurawat penuh kasih sayang

Bayang hitam berikan penjelasan
Biarkan mimpi menelusuri juang
Raih kembali tajamnya ingatan
Untuk memaknai kasih yang terbuang

Cilacap, 12 Agustus 2019, 20:57

TERKUNCI DI BILIK HATI

TERKUNCI DI BILIK HATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Merelakanmu itu yang terbaik
Jika selama ini berbanding terbalik
Ketulusan yang kumiliki selama ini
Ternyata dibalas dengan caci maki

Kauberlari mencari di setiap penjuru
Entah apa yang ingin di buru
Setiap kemiripan dikatakan aku
Sungguh terlalu, terlalu akan rindu

Rindu tersesat di jelaga ragu
Hati terpaku atas benci berlaku
Bila masa putihkan kembali
Jika hati dikotori oleh duri

Lepaskan, tolong lepaskan
Bawalah waktu yang tersisa ini
Kaututup rapat, terkunci dibilik hati
Biarkan kerelaan membalut jiwa yang murni

Clp, 12 Agustus 2019, 17:35

MELAWAN BADAI

MELAWAN BADAI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sejauh apa engkau mencari
Berkelana hingga tak bertepi
Jika adaku di sini tak disadari
Karena sempurna tak kumiliki

Berhari telah lama dilalui
Masih terus berburu siapa diri
Bila sebongkah hati dimaknai
Jika cinta kasih menjadi duri

Telah lama kutelan rintih hati
Bila keharibaan bertamu kembali
Memeluk damai sepanjang hari
Melewati bahtera sampai nanti

Gelombang rindu terhambat nyeri
Haruskah tiada, menjadi buah kuldi
Bersama melewati titian pelangi
Tanpa menjulurkan lidah benci

Sambutlah jiwa rapuh ini
Cintailah dengan cinta, dari nurani
Ikhlas saling melengkapi sejati
Kukuh melawan badai di kemudian hari

Cilacap, 12 Agustus 2019, 17:00 

Sabtu, 10 Agustus 2019

DEBAR ASMARA

DEBAR ASMARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Kring lonceng berdering
Bergegas netra mengerling
Isyaratmu bagai air yang bening
Mengalir dalam ranah yang kering

Bahagia menjelma tanpa diduga
Mendekap mesra hangatkan jiwa
Suasana indah terpaut asmara
Menempuh bahtera arungi dunia

Genggam tanganmu selembut sutra
Meluluhkan hati hingga terlena
Berseri-seri bagai ratu di taman bunga
Gemulai menari ikuti irama

Waktu tiada terasa lama
Ingin rasanya berada di sisi selamanya
Menyulam rasa rindu bergelora
Sepenuh hati cinta milik kita

Cilacap, 10 Agustus 2019, 17:00  

Rabu, 07 Agustus 2019

SEBENING KASIH

SEBENING KASIH
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sepintas bayu kilat lalu
Kelebat mega arsir senja
Sekilas sudah tak berlaku
Cepat lupa bibir menggoda

Bila bunga merimbun segar
Jika tidak berimbang sinar
Tumbuh tak disertai pagar
Koyak dipetik luka memar

Debaran terselip asmara
Lena kata jadi sengketa
Kesabaran jadi wibawa
Cerna kunci kecilnya luka

Gulita senja sirna jingga
Gelap terasa tanpa warna
Pelita jiwa jadi tangga
Ucap kata berbuah makna

Kuning padi siap dipetik
Merunduklah bila berisi
Sebening kasih tiap detik
Kukuh sahaja ikhlas hati

Cilacap, 8 Agustus 2019, 16:00

Selasa, 06 Agustus 2019

MENDUA HATI

MENDUA HATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Waktu kian cepat berlalu
Tiada seutas warta darimu
Sepi sendiri berteman bayangmu
Bermanja dalam kenang waktu

Tiada terduga tergulung tragedi
Prahara merejam relung hati
Perih sakit tiada terobati
Tangis rintih tertusuk duri

Begitu tega tinggalkan di sini
Janjimu manis berhias mimpi
Dulu berjanji saling menyayangi
Ternyata di sana mendua hati

Tiada lagi yang tersisa kini
Semua terkubur di dasar sunyi
Beku terpendam sampai nanti
Terlambat sudah untuk kembali

Pergilah jika ingin pergi
Jangan berharap akan kembali
Hati tak bisa di bohongi
Cukup sekali engkau menyakiti

Cilacap, 6 Agustus 2019, 22:20

Rabu, 31 Juli 2019

MENAHAN SIKSA RINDU

MENAHAN SIKSA RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Ketika senja suram berpadu
Laksana bara meletup pilu
Mengoyak rasa seisi kalbu
Mendadak resah terlilit kelu

Aroma sedap membakar dada
Raga seakan mau binasa
Meronta kuat perangi bara
Agar jiwa tiada terlunta

Harap sembilu cepat berlalu
Lara digulung samudra waktu
Jika rindu tegar bersamaku
Arungi bahtera satu tuju

Siksa rindu bagai manis madu
Biar tertusuk jarum beribu
Pengobat luka penawar rindu
Merasuk jiwa indah melaju

Debar gelora pemantik asa
Jangan layu dibuih prahara
Walau sulit godaan menyerta
Seia sampai tutup usia

Cilacap, 31 Juli 2019, 19:00

Sabtu, 27 Juli 2019

RINDUMU TELAH TERBAGI

RINDUMU TELAH TERBAGI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Senja ini telah membisu
Sebaret luka membekas biru
Tak kusangka secepat palingmu
Tinggalkan kenangan indah dahulu

Kini rindumu telah terbagi
Semakin jauh bayangmu pergi
Menghilang ditelan bibir sunyi
Tiada peduli perihnya hati ini

Telah kucoba mengerti akanmu
Sikapmu tak berubah sejak dulu
Selalu saja menyakiti perasaanku
Dosa kauanggap angin lalu

Kini tak akan percaya lagi
Meski engkau janji berulang kali
Ucapmu bagaikan nasi basi
Egomu kian melambung tinggi

Kini biarlah aku sendiri
Menyulam kasih tanpa henti
Jangan kautaburi sebilah duri
Langkah kupastikan tanpamu lagi

Cilacap, 27 Juli 2019, 17:00

Jumat, 26 Juli 2019

KISAH DI SAAT TAHAJUD

Tema: TOBAT
Judul: KISAH DI SAAT TAHAJUD
Genre: Puisi Bebas
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Suatu ketika, tengah malam Pak Hayat sedang salat tahajud di ruangan khusus tempat ibadah. Setelah selesai dilanjutkan berzikir. Beberapa saat kemudian Pak Hayat dikejutkan oleh bunyi suara dinding rumah yang terbuat dari seng. Bergegas Pak Hayat keluar ruangan untuk mengecek bunyi yang mencurigakan.

Alangkah kagetnya ternyata ada seorang lelaki sedang mengendap-endap mengambil seekor ayam. Setelah ketahuan Pak Hayat, lelaki itu lari kencang menjauhi perkampungan dan bersembunyi dalam sungai kecil.
Pak Hayat terus mengejarnya berharap bisa menangkap dan menyerahkan lelaki itu kepada petugas yang berwajib.

Pak Hayat lari mengejarnya sambil teriak memanggil masyarakat, agar keluar untuk membantu menangkap lelaki itu.
Dalam pekatnya gulita, lelaki itu menemukan sebilah kayu dan memukulkan ke arah Pak Hayat. Pak Hayat sebisa mungkin membela diri dengan tangkisan tangannya. Lalu kayu itu bisa direbut oleh Pak Hayat. Lelaki itu terkena pukulan kayu, beberapa saat kemudian warga desa berbondong-bondong ikut melampiaskan kemarahannya, karena mereka juga kehilangan ayam yang dipeliharanya.
Akhirnya lelaki itu meninggal dalam kerumunan warga masyarakat.

Setelah kejadian itu, Pak Hayat merasa berdosa besar telah menghilangkan nyawa seseorang. Meski dalam hidupnya terhindar dari penjara.
Karena lelaki itu meninggal dikeroyok masa.

Pak Hayat terisak tangisnya memohon ampunan dalam sujud tobat. Dan mengadukan dosa besarnya kepada Tuhan. Dosa yang besarnya lebih dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri agar bisa terampuni. Ikhlas menjalani sisa hidupnya hingga Allah menjemput usianya.

Cilacap, 26 Juli 2019
20:08

Kamis, 25 Juli 2019

RINDU FIRDAUS

Tema: SEMBILU RINDU
Judul: RINDU FIRDAUS
Genre: Puisi Bebas
Karya: Umi Zaimah

Pada suatu hari, Siti menyisir rambut sang Putri Raja.
Tak sengaja jatuhlah sisir ke lantai.
Dengan sontak Siti berucap, "Ya Allah, jatuh sisirnya."

Sang Raja marah mendengar perkataan Allah, lalu dipangggillah Siti menghadap ke istana.
Kemudian Raja bertanya kepada Siti, "siapa Aku, siapa allah?"
Siti menjawab lantang,
"Tuan adalah tuan, bukan Tuhan!"
"Allah adalah Rabbi wa Rabbu"
"Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu juga"

Sang Raja menghukum Siti dan keluarganya, disiapkannya kuali berisi air mendidih di atas bara api, lalu satu persatu anak dan suaminya dimasukkan ke dalam kuali.
Siti merintih perih, menjerit, hati terlilit tak kuasa melihat tangis anaknya yang meronta, siksa pedih pada suaminya.

Siti mengikhlaskan mereka sambil terbata-bata, "sungguh pedih sembilu rinduku ini Ya Ilahi, kurelakan engkau anakku, suamiku, semoga di surga Firdaus kelak tempat kita kembali bertemu."

Cilacap, 28 Juli 2019, 21:11

Selasa, 23 Juli 2019

TERSURAT INDAH NAMAMU

TERSURAT INDAH NAMAMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Semilir senja bernaung manja
Membelai raga tanpa letihnya
Dirimu belahan jiwa yang kupunya
Bersama arungi bahtera rasa

Bening kasih yang kupunya
Selalu mengalir tanpa direkayasa
Dekap cintamu hangatkan renta
Saat nyeri mengusik dada

Riuh rintihmu memasung jiwa
Jangan biarkan rapuh menggoda
Baradamu semakin dekat dirasa
Walau ujian selalu hadir menyerta

Lepaskan segala belenggu sangka 
Jangan kotori tulusnya jiwa
Setiap rintang pasti akan sirna
Walau luka tetaplah menganga

Tersurat indah perjalanan senja
Namamu terukir dalam sukma
Sebesar haluan palingkan rasa
Cinta kasih kita leburkan antara

Cilacap, 23 Juli 2019, 14:30

Jumat, 28 Juni 2019

SIAP BERJUANG

Tema: MAHKOTA SANG BINTANG
Judul: SIAP BERJUANG
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Waktu menjadi bukit rentang
Aral begitu jelas merintang
Senyap membisu gelap ruang
Rindu tak termiliki berpulang

Serpih tercecer sebilah bayang
Benang ikat kukuh bertiang
Takdir dironta nyawa regang
Sekuat meminta berakhir hilang

Hadapi penuh senyum cemerlang
Terlepas busur siap berjuang
Pena aksara janganlah tumbang
Sekali berlayar lalui gelombang

Berani taklukkan segala tantang
Permata milik para pejuang
Cambuk rasa kecam pecundang
Bergegas ayun raih peluang

Guna ilmu cipta cemerlang
Sambut cita teriak lantang
Rakit puing pecahan pasang
Mahkota, berparas sang bintang

Cilacap, 28 Juni 2019, 16.25

Sabtu, 22 Juni 2019

SEMOGA DIBERKAHI

Tema: MENGHARAP RIDA ILAHI
Judul: SEMOGA DIBERKAHI
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Malam kelam terasa menepi
Suram menyelam berjuta nyeri
Jikalau tegar, kaki berdiri
Walau gusar tercabik belati

Tidak terhirau tajamnya duri
Kukuh berpayung tulus memberi
Sedetik waktu sejuta arti
Meramu kasih tanpa henti

Tertoreh luka terasa nyeri
Segera balut ketulusan sejati
Cinta tiada tergadai materi
Berkasih mengharap rida Ilahi

Jalan tiada seindah mimpi
Melangit tetap berpijak diri
Ukirlah detik sedini berarti
Agar sesal tiada membuntuti

Sedini belajar menanam padi
Agar kelak menanak nasi
Cinta dikejar semakin berlari
Tetap berdoa semoga diberkahi

Cilacap, 22 Juni 2019, 20:35

Jumat, 14 Juni 2019

RINDU YANG MEMBARA

Tema: JARAK UJIAN CINTA
Judul: RINDU YANG MEMBARA
Genre: SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Walau perih mencabik atma
Tegar tanpa mengusik sesiapa
Petuah hadir menepis lara
Rindu berkobar deru membara

Rentang datang menguji rasa
Tanpa bisa dicegah beradanya
Selalu indah dikedalaman jiwa
Mengukir sejuta rasa di dada

Sebilah senyum hiasi sua
Jarak penyatu terdekap mesra
Menyebut dalam barisan doa
Senantiasa lekat pemacu sukma

Jangan ada luka menyerta
Jadikan jeda merimbun asa
Resah menggamit bagai bara
Tuntun hati saling percaya

Tiada terukur penantian jiwa
Biar beribu jalannya cerita
Jika jodoh pastilah seirama
Walau dikurung terali penjara

Cilacap, 15 Juni 2019, 09:45

Senin, 27 Mei 2019

MATI GERBANG KEHIDUPAN

Tema: KEMATIAN
Judul: MATI GERBANG KEHIDUPAN
Genre: Puisi Kata Berkait
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Selama mampu bertahan
Bertahanlah dalam keikhlasan
Keikhlasan membawa kesinambungan
Kesinambungan menjaga cinta

Cinta membawa keberkahan
Keberkahan dalam persiapan
Persiapan tentang panjang perjalanan
Perjalanan awal bermula kematian

Kematian merupakan gerbang
Gerbang menuju kehidupan
Kehidupan yang tiada akhir
Akhir selamanya perjalanan ruh

Ruh bertempat di surga atau neraka
Neraka buahnya dosa, akankah ke surga
Surga untuk yang taat Pada-Nya
Pada-Nya mohon ampunan siksa

Siksa demi siksa menjerit
Menjerit terpanggang panasnya api
Api yang dahsyat panasnya
Panasnya menghancur-leburkan jiwa

Cilacap, 19 Juni 2019, 19:45

Minggu, 19 Mei 2019

SEUTAS WARTA MENJAMU RASA

SEUTAS WARTA MENJAMU RASA
Tema: KASIH  SAYANG SEJATI
GENRE : SYAIR
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Ingin kuhapus air mata di sana
Dengan ketulusan yang sederhana
Antara telah mencucurkan air mata
Namun rasa lekat ada di dalamnya

Maafkan atas kaki tak berdaya
Hingga langkah terjerat nestapa
Semoga saling menjaga istana
Menghuni kukuh hingga tutup usia

Rencana tiada mampu sempurna
Bersama rida cinta kasih dari-Nya
Setiap jengkal tanya peristiwa
Membubuhi rasa indah bersahaja

Saat waktu yang beriring jeda
Tanpa sentuhan jemari tangannya
Mengharap sepanjang jalan rida
Tersemai tulus pemintal asa

Seutas warta menjamu rasa
Doa tiada lelah meminta
Walau terselubung awan di angkasa
Puji syukur atas nikmat segalanya

Cilacap, 21 Mei.2019 03:45

Selasa, 14 Mei 2019

TANAM KETULUSAN

Tema: PERSAHABATAN DAN CINTA
Genre: PUISI BEBAS
Judul: TANAM KETULUSAN
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Lapar kian terkapar
Saat lembar kian samar
Tercekik asa yang hambar
Hingga hidup makin liar

Tercabik langkah hingga nanar
Tertatih menggapai hingar
Letih bergelut tak di dengar
Perih merintih dibelit belukar

Bila tangan akan sadar
Jika hati dipenjara dinar
Lupa mengingat jalan benar
Semakin haus berbuat onar

Tangan kaki dirantai kelakar
Menjulang ego semakin kekar
Silaturohmi ajang adu benar
Bila redam tiada berkobar

Wahai hati genggam sinar
Perangi napsu jangan diumbar
Tanam ketulusan hingga mengakar
Rengkuh kukuh asa berpijar

Cilacap, 18 Mei 2019, 02:30 

Rabu, 08 Mei 2019

Haiku_Ramadan

#Haiku_Ramadan

Menggapai rida
Menembus aral runtang
Segenap asa

Cilacap, 8 Mei 2019, 21:10

Sabtu, 27 April 2019

RASA TETAP SATU

RASA TETAP SATU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Gemuruh malam terpaku bisu
Sepoi bayu memeluk anganku
Mengukir rindu sepanjang waktu
Memadu kasih jiwa bersatu

Rasa rindu tetap satu
Meniti indahnya hari melaju
Walau badai topan menghantamku
Tiada merubah pendirian kalbu

Bersama habiskan sisa waktu
Meretas perih meramu rindu
Adamu indahkan titian jalanku
Mencipta bahagia tanpa jemu

Beribu jalan mencabik rindu
Meski merintih sakit di ulu
Setulus rasa erat berpadu
Menuai ikrar tulusnya kalbu

Harum kash melati memelukku
Mekar berbunga mengisi waktu
Tepiskan gundah ceria selalu
Bersinar kembali kasih sejatimu

Cilacap, 26 April 2019, 19:30

Senin, 22 April 2019

SALAM AKSARA


Genre: PUISI PATIDUSA
Tema: MENIMBA ILMU
Judul: SALAM AKSARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Salam
Wahai tuan
Aksara telah datang
Menyambut ilmu bertuah kawan

Izinkan aku menimba ilmu
Generasi siap maju
Sastra tertuju
Indonesiaku

Hormatku
Sambut terang
Menggenggam sejumput amanah
Mewarisi aksara kian punah

Lelah menjadi semangat bertambah
Berbagi mencari cahaya
Tertera menyerta
Nama

Bermakna
Menyempit kata
Mencakup tujuan utama
Sederhana indah mudah dicerna

Cilacap, 23 April 2019, 09:00

Minggu, 21 April 2019

USAI WAKTU TERBUJUR KAKU

Tema: WAKTU
Genre: PUISI SAMA SISI
Judul: USAI WAKTU TERBUJUR KAKU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Untuk wahai bagian jiwaku
Usah ragu pendamping kalbu
Urai segala resah membelenggu
Urungkan kekata pemacu keliru

Ubah sakit menjadi madu
Ucapkan tulus ikhlas buktimu
Ujian mempersatu langkah menuju
Ukir sungguh sepanjang waktu

Ukur kemampuan berimbang ilmu
Ulurkan tangan saling membantu
Usung jiwa raih cahaya-Mu
Usir gelap sekuat dayamu

Utus diri bersatu padu
Utas pertalian mengutus rindu
Ujung doa damailah kalbu
Urungkan sangka kendali lidahmu

Umur kian berkurang satu-satu
Uban menumbuh ingatkan matiku
Ubun rentan ingatan membeku
Usai waktu terbujur kaku

Cilacap, 22 April 2019, 12:00

Sabtu, 20 April 2019

HARUM JUANGMU

HARUM JUANGMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Rintih tersekap dalam lemah
Hati sakit hingga terluka parah
Ayunkan kaki pantang menyerah
Walau berdiri berlumur darah

Kala terhimpit juang menjerit
Tiada peduli seberapa sakit
Walau raga terbatas langkah
Namun buah pikir begitu gagah

Pena menghunjam di atas kertas
Tajam meluas tanpa batas
Berjuang demi cita yang tertindas
Tiada akhir meski nyawa naas

Harum juangmu semerbak melati
Cita-citamu harumkan negeri
Walau raga kembali ke bumi
Juangmu menjadi inspirasi pertiwi

Lahirlah Kartini zaman kini
Teruskan emansipasi wanita sejati
Membela hak sejajar kaum lelaki
Tiada batas berkarya meraih mimpi

Cilacap, 21 April 2019, 21:19 

EMANSIPASI WANITA

Assalamualaikum wr wb
Turut meramaikan Event LPC

#EVENT_PERDANA_LPC_2019

Tema: RA KARTINI
Genre: PUISI BEBAS
Judul: EMANSIPASI WANITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Emansipasi wanita tiada henti
Setarakan hak dengan laki-laki
Perjuangan Kartini tiada mati
Walau berjuta rintang menghalangi

Genggam semangat erat sekali
Walau sulitnya waktu membagi
Beriring sejalan hak dan kewajiban
Demi kemajuan wanita akhir zaman

Mari saling bergandeng tangan
Ciptakan perdamaian dan kemajuan
Walau jarak kita nyata berjauhan
Berpartisipasi menjunjung kehormatan

Teruskan perjuangan sampai mati
Dengan kadar dan keahlian diri
Turut memajukan juang wanita sejati
Mengisi sejarah sastra budaya negeri

Berdiri bersama tiada mencaci
Saling intropeksi atas kekurangan diri
Merangkul ragam budaya nan damai
Cita juang tiada pernah usai

Cilacap, 21 April 2019, 12:30    

Kamis, 18 April 2019

KUKUHKAN JANJI

KUKUHKAN JANJI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Genggam asa wujudkan mimpi
Menapaki realita hidup ini
Selamanya termiliki sesungguh hati
Apa yang menjadi janji hati

Teruntai sederhana syair ini
Semoga Tuhan selalu melindungi
Antara cinta kasih serta mimpi
Bernego dari ilusi dan sejati

Mengiringi senja sampai tepi
Walau bayang selalu menghantui
Terluah aksara tiada seberapa ini
Laksana rekah senyum mentari

Duhai engkau ketulusan hati
Janji terpatri sampai nanti
Walau awan selalu mengelilingi
Teduhmu selalu memayungi diri

Tanamkan kasih tiada membenci
Agar mekar mewarnai hari
Beriring lantunan doa pada Ilahi
Kuatkan rasa kukuhkan janji

Cilacap, 1 Mei 2019, 16:30

Rabu, 17 April 2019

AKROSTIK AULA

DOUBLE AKROSTIK AULA

A-lhamdulillah semoga amanah dalam ibadah kepada-Ny-A
U-jian dan rintangan memperindah ikatan cinta untuk selalu bersat-U
L-aksana jalan berliku ada muaranya di setiap ara-L
A-mbil hikmah serta amalkan keikhlasan takdir sejati-Ny-A

A-kan selalu menjadi imam dalam maghligai,
U-jian selalu menguatkan jarak yang menyerta
L-alui tanpa ragu saling menyangga
A-khir sebuah ibadah adalah amal pahala yang tak terkira

A-da di setiap puisiku engkau Bayu cint-A
U-jian menjadikan umi yang kuat akan merangkul anak-anakm-U
L-in nanda selalu dalam lindungan-Nya meski aral terjal sampai aja-L
A-amiin akan setiap doa tujuan kita bersama selamany-A

"Forever More Love" AULA

Cilacap, 18 April 2019, 09:09

Senin, 15 April 2019

JANGAN TERBERAI

JANGAN TERBERAI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Hujan pagi telah usai
Daun subur hati damai
Jikalau terdapat waktu santai
Saling berjabat tiada terberai

Walau jurang selalu mengintai
Rasa hadir barisan berantai
Rindu terpahat dalam bingkai
Seiring sejalan tanpa derai

Genggam erat tersibak tirai
Hapus sangka dari berandai
Halau rintangan serta badai
Jangan sampai lena terbuai

Meski raga lelah lunglai
Langkah terseok semakin gontai
Waktu berlalu akan terurai
Selamat sampai tujuan tercapai

Jangan ada ketulusan tergadai
Berjuta rintang jangan terberai
Semoga cita cinta tercapai
Jadilah kukuh sepasang mempelai

Cilacap, 16 April 2019, 11:30

Jumat, 12 April 2019

AKSARA CINTA

AKSARA CINTA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Senja mulai tenggelam
Ada kisah yang terpendam
Sejenak kita renungkan
Indahnya saling bergandengan

Dunia terasa sempit
Tiada celah yang melilit
Semua jelas dalam pandangan
Hitam putihnya kehidupan

Ada sengketa yang melanda
Terjerumus kisah dalam sangka
Mari melebur atas segala dosa
Memaafkan meski sulit rasanya

Berlapang dalam menilai kata
Agar tidak terjebak dilema
Mari untaikan aksara cinta
Menyapa meski tiada bersua

Cukup mengerti isyarat rasa
Semua terkemas dalam cerita
Rasa rindu yang kita punya
Merona dalam kisi-kisi sukma

Cilacap, 12 April 2019, 17:30

Kamis, 11 April 2019

BALADA DALANG WAYANG

DALANG WAYANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Gigihnya seorang dalang wayang (a)
Memapar kisah legenda silam (b)
Dari panggung ke panggung melanglang (a)
Menembus lorong-lorong sunyinya malam (b)
Hati dan pikiran menyatu dengan alam (b)
Merangkum lekakon teladan kehidupan (c)
Menyimpul fatwa sampai akhir zaman (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (b)

Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Agar hidup terarah, terlepas dari gamang (b)
Menggali kisah-kisah yang terpendam (a)
Bertekad mencari inspirasi cemerlang (b)
Lantang menggema laksana bintang (b)
Mengulas kisah-kisah disertai dagelan (c)
Sorak penonton tercengang-cengang (b)
Decak kagum terheran-heran menakjubkan (c)

Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Mengambil kisah teladan sambil berdendang (b)
Memadukan seni budaya beraneka ragam (a)
Langgam bersulam mendayu-dayu kendang (b)
Gending meliuk menerawang awang-awang (b)
Gemulai terpapar bahasa kesusastraan (c)
Siang malam dalang merancang (b)
Gebyar panggung dalam pertunjukan (c)

Cilacap, 12 April 2019, 14:00

TENTANG BALADA

Bismillahirrahmanirrahim

#PENGUMUMAN

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Selamat siang sahabat  PDH ...

   Mari kita warnai wahana literasi, bersama-sama berbagi pengetahuan ilmu tentang "BALADA" sebagai wujud pecinta sastra memajukan kreatifitas dalam berkarya untuk mempererat silaturrahmi di antara sahabat PDH semuanya.

BALADA

Balada adalah sajak / puisi berisi tentang cerita yang terjadi sebenarnya, ataupun hanya khayalan penyair saja.
Balada merupakan puisi yang mengungkapkan getaran tabir hidup dalam menggambarkan perilaku seseorang.

Berdasarkan isinya, puisi balada digolongkan ke dalam jenis kesusastraan baru.
Dalam buku Pemandu di Dunia Sastra, Dick Hartoko dan Rahmanto membedakan balada dalam dua kelompok, yakni balada rakyat dan balada literer.

1. Balada rakyat berasal dari rakyat dan dibawakan dalam pertemuan-pertemuan rakyat. Balada ini mengisahkan tindak kepahlawanan seorang tokoh sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada jaman dahulu, kadang-kadang juga sebuah ”love story” antara dua kekasih tetapi biasanya ”happy-end”. Bahasanya sederhana. Pada Zaman romantik, balada rakyat itu dikumpulkan dalam antologi-antologi.

Balada rakyat umumnya tidak dikenal penciptanya dan disampaikan secara lisan dalam versi yang berbeda-beda. Dengan kata lain, balada dalam konteks ini bisa diartikan sebagai bentuk kisahan sederhana dengan isi emosional yang sederhana pula.

Dalam dunia sastra Indonesia, W.S Rendra melalui sajak-sajaknya yang kemudian dikumpulkan dalam Balada Orang-orang Tercinta, dan Ajip Rosidi dalam Jante Arkidam, pernah berupaya mengenalkan puisi jenis ini kepada pembaca di Indonesia.

Sementara sumber lain menyatakan bahwa balada dapat dipahami sebagai sajak kisahan romantis atau sentimentil, terdiri dari bait-bait pendek, berlarik empat dan berpola rima a-b-c-d. Larik pertama dan ketiga mengandung empat suku kata yang bertekanan, larik kedua dan keempat mengandung tiga suku kata yang bertekanan. Dengan demikian balada sastra diciptakan menurut pola balada, dengan memanfaatkan ciri-ciri balada rakyat yang lazim, tetapi bentuk kisahan dan isinya lebih maju/canggih (sophisticated). Contoh lain dari balada ini adalah puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Balada Matinya Seorang Pemberontak.

2. Balada literer, balada literer atau balada sastra dimulai di Prancis pada abad pertengahan. Dalam konteks ini, balada diartikan sebagai lagu yang mengiringi sebuah tarian. Balada jenis ini menjadi populer pada abad ke-14 dan ke-15. Tokoh balada jenis ini adalah Francois Villon.

Balada jenis ini bercirikan:
a) Sajak yang berisikan cerita
b). Terdiri dari 3 (tiga) bait,
c). Masing-masing bait memiliki  8 (delapan) larik
d). Skema rima a-b-a-b-b-c-c-b pada bait pertama, Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c pada bait selanjutnya.
e).  Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

Diksi dengan fonem rima m, n, ng, i, u, akan lebih mengalun daripada diksi yang menggunakan fonem t, s, h, k, e,  yang terasa aneh apabila terdengar mendayu-dayu.

Skema rima hanya digunakan pada tiap-tiap bait. Pada larik terakhir bait pertama berima (b) akan berubah menjadi rima (a) refren bait kedua dan ketiga.

       Balada adalah puisi yang sangat cocok bila disandingkan dengan musik. Dengan sajaknya yang panjang setara dengan 3 stanza, larik-larik dalam balada lumayan untuk mengimbangi durasi musik yang berkisar 4 - 5 menit. Berbeda dengan puisi lainnya, balada memiliki refren sebagai penegas hubungan antara bait-baitnya. Dengan rentak yang berubah, sajak-sajak balada mampu menciptakan variasi ketukan irama.

Menilik dari rima atau bunyi akhir dalam sajak balada, sahabat dapat memilih diksi yang merujuk kepada gagasan puisi tersebut. Jika dalam bunyi huruf arab kita mengenal huruf halaq ( kerongkongan), maka pada akhir sukukata fonem kita pun akan menimbulkan efek-efek bunyi tertentu.
Kita sering mendengar lengkingan suara yang terasa begitu mendayu, dan itu tak 'kan didapat dari rima yang berdiksi sebuah penegasan.

Contoh balada:

DALANG WAYANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Gigihnya seorang dalang wayang (a)
Memapar kisah legenda silam (b)
Dari panggung ke panggung melanglang (a)
Menembus lorong-lorong sunyinya malam (b)
Hati dan pikiran menyatu dengan alam (b)
Merangkum lekakon teladan kehidupan (c)
Menyimpul fatwa sampai akhir zaman (c)
Memetik hikmah, indahnya kalam (b)

Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Agar hidup terarah, terlepas dari gamang (b)
Menggali kisah-kisah yang terpendam (a)
Bertekad mencari inspirasi cemerlang (b)
Lantang menggema laksana bintang (b)
Mengulas kisah-kisah disertai dagelan (c)
Sorak penonton tercengang-cengang (b)
Decak kagum terheran-heran menakjubkan (c)

Memetik hikmah, indahnya kalam (a)
Mengambil kisah teladan sambil berdendang (b)
Memadukan seni budaya beraneka ragam (a)
Langgam bersulam mendayu-dayu kendang (b)
Gending meliuk menerawang awang-awang (b)
Gemulai terpapar bahasa kesusastraan (c)
Siang malam dalang merancang (b)
Gebyar panggung dalam pertunjukan (c)

Cilacap, 12 April 2019, 14:00

Mari belajar bersama, maju bersama hebat semua, warnai dunia dengan selaksa aksara yang indah, berbudi, santun dan berguna bagi kita semua.

Selamat berkarya dan terima kasih telah meluangkan waktu belajar bersama.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#Event-Ketiga-PHYL-2019

#EVENT_KETIGA_PHYT_PHYL_2019

Tema: AKU KEMBALI
Genre: Puisi Bebas
Judul: MERAIH CITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Mengemas kisah masa lalu
Mengunci rapat kenang dahulu
Jangan ada benci di antara kita
Rasa cinta biarlah sirna

Mengubah luka menjadi makna
Menjelma sayang tanpa pinta
Mengiringi selama napas masih ada
Saling berjabat eratkan cita

Genggam jeda berpacu aksara
Meraih cita sempat tertunda
Jangan ada sengketa meraja
Kendali jiwa rangkul bersama

Aku kembali wujudkan asa
Membaur suka duka atas rela
Berbagi tanpa membeda-beda
Semoga tulus tersemat di jiwa

Bila letih perjalanan kita
Saling memapah penyangga rasa
Mutiara makna bersinar sahaja
Jadi permata terkenang selamanya

Cilacap, 11 April 2019, 14:50.

Selasa, 09 April 2019

PECINTA AKSARA

PECINTA AKSARA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Tiada indah seperti istana
Aksara kusam dalam gulita
Tercecer di beranda maya
Terlupa setelah di baca

Tiada letih mengukir aksara
Walau di pandang sebelah mata
Terlahir imaji tanpa di paksa
Sebagai wujud pecinta sastra

Meski terbatas kosa kata
Mengalir dari sejatinya jiwa
Terpanggil ikut ragam budaya
Pecinta aksara segenap rasa

Berjuta mata mencibir asa
Langkah gempita juang di dada
Sempit waktu menjerat raga
Kukuh ayunkan mata pena

Kibarkan semangat selama usia
Berkarya warnai jagad antara
Tersimpan menjadi permata jiwa
Saat putaran masa menjeda

Cilacap, 9 April 2019, 21:30

Sabtu, 06 April 2019

TERPASUNG LUKA

TERPASUNG LUKA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Lembut hati tiada diragui
Ternobatkan kasih sayang sejati
Indah mimpi di siang hari
Terpasung luka tusukan belati

Tiada sebutir percaya di hati
Walau maaf terpinta berkali
Cukup belajar merenungi arti
Memaafkan bukan terus diulangi

Gapailah cita serta mimpi
Jangan sesali apa yang terjadi
Kini cinta tersekat mati
Terpasung luka mati suri

Jangan ragu tersebab sunyi
Ingat pesan kenang selama ini
Bersinar mengikuti langkah kaki
Jauh di mata doa mengiringi

Saling meraih jiwa murni
Beriring tirai sampai mati
Luka pasti bisa terobati
Tiada harap peluang kembali

Cilacap, 6 Mei 2019, 21:00

Rabu, 03 April 2019

SUNGGUH INI RINDU

SUNGGUH INI RINDU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sungguh ini rindu
Senyum ikhlasmu menyapa
Walau sekadar berjabat maya
Indah tanpa membeda warna

Sungguh ini rindu
Merangkul tegarmu di sana
Walau jarak tak terelak
Semoga juang tersemat di benak

Sungguh ini rindu
Tentang titik temu waktu
Bukan pada kepentingan semu
Atau sekadar penikmat rayu

Sungguh ini rindu
Pada pandang yang tertuju
Akan makna saling berpadu
Bernaung atap sahabat kalbu

Sungguh ini rindu
Selama masih ada waktu
Bersama erat kukuhkan asa
Maju bersama hebat semua

Cilacap, 4 April 2019, 13:30

Selasa, 02 April 2019

SANG PETUALANG

SANG PETUALANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Entah dari mana datang
Ribuan aksara menyeruak lantang
Berebut ingin pentas di panggung
Agar jiwa hidup tetap terhubung

Terus menelaah sampai bingung
Mengapa aksara terasa mendengung
Saat diam terpaku termenung
Apalagi hati sedang murung

Mencoba berhenti dari panggung
Agar tiada aksara penyambung
Jiwa serasa terjerat linglung
Berjuta kata ingin mendayung

Penuh keberkahan kasih sayang
Tuhan hadirkan kelebihan datang
Kuat menapak terhindar gamang
Selalu tergenggam cahaya terang

Kini aksara teruntai gemilang
Walau sekat nyata menjulang
Semampu goresan kembali pulang
Wujud aksara sang petualang

Cilacap, 7 April 2019, 2019, 11:00   

Minggu, 31 Maret 2019

MEMAKNAI SETIAP INCI

MEMAKNAI SETIAP INCI
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Senyum ini akan terus mewakili
Selalu mengikuti langkah diri
Walau beribu memasung mati
Langkah tidak akan berhenti

Sunyi telah ajarkan berkali
Kuatkan ketulusan akan jemari
Rintang datang silih berganti
Menguatkan ikrar ikatan hati

Tiada jemu rasa menanti
Tersemat rindu menawan hati
Jauh di mata dekat di hati
Rindu antar kota berjarak inci

Kota beriman tetap abadi
Indah kumiliki anugerah Ilahi
Di kota bercahaya mekar sejati
Memaknai inci yang mengitari

Memaknai rentang setiap inci
Agar tiada celah merintangi
Senyum itu selalu kunanti
Erat menautkan ikatan hati

Cilacap, 1 April 2019, 00:00

PUTIHNYA RASA

PUTIHNYA RASA
Karya: Cahaya Senja(AULA)

Memandang wajahmu
Menguatkan tentang rindu
Selebihnya keajaiban takdir
Semoga tetap terlahir

Dari putihnya rasa yang hadir
Indah jalan yang mengalir
Selalu ada di sisi menemani
Walau jurang mengelilingi

Sungguh berat rasa mendiami
Melawan waktu mati suri
Berjalan merampas jengkal sunyi
Agar terbiasa kuatkan hati

Masih terngiang senyum di pipi
Menghiasi hari yang berganti
Riang dalam perjamuan manja
Tiada sanggup melukis kata

Andai saja mengerti rasa
Terikat walau jauh di mata
Merindu tanpa indah suara
Merdu terdengar luahan jiwa

Cilacap, 31 Maret 2019, 23:33

Jumat, 29 Maret 2019

SYAIR SUNYIKU

SYAIR SUNYIKU
Karya: Syair Dewi

Lama sudah kubiarkan sunyi
Memenjarakan syair dari hati
Lalu kupetik malam tanpa bintang
Agar jalanku tiada takut gamang

Apa kabar sahabat syair
Adakah sebuah tanya akan hadir
Kala awan dan hujan telah samar
Untuk sampaikan sebuah kabar

Masih kutelusuri rangkaian kata
Agar dinding tiada jeda
Namun apalah sebuah daya
Saat insan selalu dalam coba

Aku meramu sebuah asa
Menuang syair tanpa makna
Sebagai sahabat jiwa yang setia
Agar kuat menjalani ujian-Nya

Tiada peduli orang bilang apa
Pandai menghakimi tebar sangka
Kuberikan ikhlasku seluas samudra
Terpendam sebagai dasar kuatnya jiwa

Clp, 29 Maret 2019, 21:21 

Rabu, 27 Maret 2019

PELUKAN TERAKHIRMU

PELUKAN TERAKHIRMU
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Ketika sudah tiba waktu
Tiada satu terucap di bibirku
Saat kaupeluk dengan rindu
Ternyata itu pelukan terakhirmu

Saat menjumpaimu bergetar di dada
Pucat dan putih seluruh raut muka
Dalam doa hanya berpasrah semua
Atas kepemilikan apa di dunia

Ini tentang kehidupan raga
Yang terbatas dalam usia
Dalam doa kita tetap erat bersama
Inilah titisan darahmu yang dicinta

Sejak saat itu Tuhan mengajarkan
Pengalaman atas kepemilikan
Semakin memiliki sakit berkepanjangan
Apa yang dimiliki hanya titipan

Untukmu ayah yang telah kembali
Tiada yang berharga untuk kuberi
Selain doa dalam keikhlasan diri
Agar engkau tenang menjalani

Ayah kurindu akanmu selalu
Semoga suatu masa nanti bertemu
Dalam kehidupan yang tiada tepi
Dalam lindungan Ilahi Rabbi

Cilacap, 28 Maret 2019,11:00

Selasa, 26 Maret 2019

KUTITIPKAN DOA

KUTITIPKAN DOA
Karya: Cahaya Senja(AULA)

Embun pagi bergelut manja
Hadirkan berjuta rasa bahagia
Setetes di dahan yang hijau
Tegarkan jiwa di musim kemarau

Musim telah berganti merinai
Hilang sudah kering berderai
Kini mekar indah kusemai
Rasa yang kian menjuntai

Penawar luka yang mengintai
Tersemat doa murni teruntai
Semoga kasih tiada lunglai
Tiada terlihat kasih sebagai

Simpul rasa tidaklah lihai
Semoga tetap sejuk mewarnai
Walau sempurna jauh tergapai
Semampu jalan semoga sampai

Genggam asa wujud tercapai
Selama napas masih menyertai
Tiada lelah walau berderai
Jejak kaki tidaklah lalai

Kutitipkan doa tidak berandai
Semoga terjaga dari berai
Walau senja semakin berderai
Ikatan hati tiada bercerai

Cilacap, 27 Maret 2019, 06:30

Senin, 25 Maret 2019

TIRAI PENGHALANG

TIRAI PENGHALANG
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Bertahun kisah asmara kita
Terjeda dalam jurang takdir-Nya
Tiada jarang saling curiga
Namun itulah sejatinya cinta

Cemburu selalu datang tiba-tiba
Tiada terkendali dalam jiwa
Meski rentang waktu reda
Selalu muncul diguncang sangka

Cinta membuat gelap terang dunia
Kuat digenggam riuh cobaannya
Tertatih menggapai cahaya
Agar bahtera tetap sahaja

Andai bisa dikendali kita
Tentu jarak bukan sengketa
Berlari memutar jalan cerita
Menembus tirai penghalangnya

Dunia cinta indah bercerita
Kita bagian indah di dalamnya
Merawat cerita tetap terjaga
Dalam hening doa bersama

Cilacap, 6 April 2019, 11:30  

INDAH DALAM CERITA

INDAH DALAM CERITA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Sederet kata tanpa dibeda
Haruskah ada walau tiada
Mungkin sulit dalam kisahnya
Hadir mengindahkan ranah jiwa

Biarkan saja hujan cerita
Mengelilingi tanpa ada nada
Hening riuh jadilah bermakna
Berkasih tanpa menimbang rasa

Suara kian gemuruh menggema
Langit biru membinar cahaya
Lukiskan alam nan sejahtera
Tempat kita beratap cinta

Terselip sebuah tanya jiwa
Sempurna dalam hayal belaka
Manis indahkan dalam cerita
Pahit eratkan saling menjaga

Sebuah kepergian bagian cerita
Sedang datang menjadi titik mula
Kisah dalam agenda rasa
Menjadi cerita aku dan dia

Cilacap, 27 Maret 2019, 06:50 

Jumat, 22 Maret 2019

SAHABAT JIWA

SAHABAT JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Bersinarlah wahai mutiara rasa
Jadikan waktu tetap berharga
Saling menyayangi antar sesama
Walau beda cara pandang kita

Perbedaan adalah warna jiwa
Bersatu menjadi kukuh kita
Hapuslah segala benci di antara
Walau salah banyak tercipta

Jadikan uluran kasih sejatinya
Memaafkan khilaf atas noda
Bukankah makna melahirkan asa
Bersama tetap dalam jiwa

Gelap terang adalah warna
Semua jalan ada akhir tempatnya
Dari mana berasal dan kembalinya
Ikhlas atas ujian yang menyerta

Jauh jarak bukan suatu jeda
Sebab doa saling mengikat atma
Salam sejahtera sahabat jiwa
Mengetuk ikhlas sahajamu merona

Cilacap, 22 Maret 2019, 17:00

Kamis, 21 Maret 2019

SAHABAT JIWA

Tema: TETAP DALAM JIWA
Judul: SAHABAT JIWA
Karya: Dewi Pengukir Aksara

Bersinarlah wahai mutiara rasa
Jadikan waktu tetap berharga
Saling menyayangi antar sesama
Walau beda cara pandang kita

Perbedaan adalah warna jiwa
Bersatu menjadi kukuh kita
Hapuslah segala benci di antara
Walau salah banyak tercipta

Jadikan uluran kasih sejatinya
Memaafkan khilaf atas noda
Bukankah makna melahirkan asa
Bersama tetap dalam jiwa

Gelap terang adalah warna
Semua jalan ada akhir tempatnya
Dari mana berasal dan kembalinya
Ikhlas atas ujian yang menyerta

Jauh jarak bukan suatu jeda
Sebab doa saling mengikat atma
Salam sejahtera sahabat jiwa
Mengetuk ikhlas sahajamu merona

Cilacap, 22 Maret 2019, 17:00

TUHAN MENJADIKAN ADANYA KITA
KITA MENJADI KUAT JIWA
DAN KITA MEMPERINDAH ADANYA
     "PUISI DALAM HIDUPKU"

Senin, 18 Maret 2019

CAHAYA SENJA

CAHAYA SENJA
Karya: Cahaya Senja(AULA)
Telah sirna sudah sangka
Kini telah ada sebuah cerita
Tentang senja dan sebuah luka
Biarkan dipetik sebagai bunga
Cerita akan mengalir sendirinya
Tanpa ada sengketa melanda
Bunga akan mekar berwarna
Hingga ranum mekar sahaja
Rindu melanda persada jiwa
Tiada mampu menahan arusnya
Berwarna merajut bahagia kita
Meraup mimpi yang telah sirna
Adamu sungguh anugerah jiwa
Membawaku terbang arungi dunia
Jangan ada sangka tercipta
Sebab jarak antara telah sirna
Bahagia telah dihadapan mata
Melangkah nyata lepaskan derita
Ikhlas bersama saling menyangga
Cahaya senja kita tetap bersahaja
Cilacap, 18 Maret 2019, 22:22

h

SEINDAH JANJI MERPATI

SEINDAH JANJI MERPATI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Secepat kilat petir menyambar
Laju cintaku akan terus berkibar
Sehebat badai menerjang akar
Pohon cintaku berdiri tegar
Semua berlalu terkuak cadar
Kala keindahan semu menyebar
Langit biru akan indah bersinar
Menuju jalan yang benar
Duhai jiwa kukuh nan sabar
Terpatri laksana bunga yang mekar
Tiada layu walau raga terbiar
Tiada letih walau tehidang hambar
Jauh jarak telah habis terbakar
Dipundak ketulusan tempat bersandar
Jangan ada rintang menyamar
Ketulusan jiwa telah mengakar
Seindah janji merpati tertulis ikrar
Melaju tanpa henti menguak cadar
Dengan rida dan hati penuh sadar
Kukuh janji dibuktikan sebagai kadar
Cilacap, 15 Maret 2019, 17:00 



SEDERHANA SALING MELENGKAPI

SEDERHANA SALING MELENGKAPI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Terukir indahnya malam ini
Kelekatan rasa tanpa henti
Berjalan seiring selalu menemani
Melewati jeda membunuh sunyi
Terbayang wajah hiasi hari
Sahaja merindu suara nurani
Terdengar lantun lagu memori
Mekar kenangan yang termiliki
Dalam jiwa terpahat prasasti
Berjuta juang telah terlewati
Melepas perih berseri kembali
Hadirkan pesona tanpa ragu lagi
Senandung merdu menghiasi
Menyapa malam tentramkan hati
Engkau tiada lelah memberi
Meretas waktu eratkan jemari
Mengubur resah tentram hati
Bersatu perbedaan kuatkan temali
Harta yang berharga di dunia ini
Maghligai sederhana saling melengkapi
Cilacap, 18 Maret 2019, 21:21 


Sabtu, 16 Maret 2019

#BELAJARPATIDUSA

#BELAJARPATIDUSA

Patidusa
Struktur kata
Mudah dicerna pembaca
Sulit dalam pembalikan tata

Sulit dalam pembalikan kata
Mudah dicerna pembaca
Struktur kata
Patidusa

Kata
Mudah dicerna
Sulit dalam pembalikan
Struktur pembaca dalam patidusa

Pembaca sulit dalam pembalikan
Kata struktur patidusa
Dalam dicerna
Mudah

Salam siang semianya

Patidusa unik, hemat kata makna harus padat, dan jika puisi dibalik dari bawah akan bermakna sama.
Tantangan patidusa, pembalikan tidak janggal.
Tambah mumet kejedot, kebanyakan puisi patidusa penggalan kata dari baris satu ke baris lainnya.

Cilacap, 17 Maret 2019,12:55

SALAM RINDU


SALAM RINDU

Hening tanpa canda
Tanpa sapa yang berburu kata
Mungkin abjad masih tertahan laga
Kala jemari sedang lomba

Banyak cobaan yang harus dilalui
Bukan hanya sekedar manisnya janji
Sampai sejauh mana dibuktikan
Cinta kasih yang telah diperjuangkan

Hanya dengan kepercayaan
Yang membuat diri mampu bertahan
Seberapa sulitnya dihadapan
Pejuang tangguh hadapi ujian

Maafkan atas waktu
Janganlah rapuh dan ragu
Semua ini adalah kekuatan rindu
Antara ikatan engkau dan aku

#SalamRindu🌹🌹❤🌹🌹






Selasa, 12 Maret 2019

#DIUBLEAKROSTIK(SELAMAT MALAM CINTA)

#DOUBLEAKROSTIK
SELAMAT MALAM CINTA
Karya: Dewi Pengukir Aksara
S-epi malam tanpa senyum mani-S
E-sok masih misteri dalam kod-E
L-entera tiada padam hingga aja-L
A-manah digenggam tanpa jed-A
M-eski beribu jalan kutapaki kela-M
A-ku berjalan ikhlas di jalan-Ny-A
T-erima kasih atas rindu yang heba-T
M-engalun merdu siang dan mala-M
A-kan indah persandingan mesr-A
L-epaskan jera melebur sesa-L
A-damu sungguh anugerah ras-A
M-engiringiku arungi bentang ala-M
C-erita kita dirangkum penuh fantasti-C
I-ndah terukir hadirkan berjuta imaj-I
N-amamu tersemat dalam ikata-N
T-ercantum doa tanpa ada pena-T
A-smara kita sebuah kisah atas rida-Ny-A
Cilacap, 12 Maret 2019, 20:50



Senin, 11 Maret 2019

DALAM SENDIRIKU

DALAM SENDIRIKU

Tiada terasa kian menyempit
Akan waktu yang semakin renta
Masih adakah harapan yang tersisa
Dunia 'tak memihak makin menggigit

Aku terperosok dalam sunyi
Berteman hayal bersamamu
Bilakah hati tulus mencintai
Seutuh harapan bukan hanya semu

Getar sukmaku
Selalu memanggil hadirmu
Merengkuh jiwaku yang kian membeku
Pada timbunan rindu

Semoga ikatan akan selalu ada
Hidup dan bersinar gempita
Merona indah dalam hamparan istana
Yang telah lama kita bina bersama

Kukatakan diantara awal dan akhir
Kaulah pengisi relung hati
Yang 'tak akan bisa tergelincir
Sejenak pun di dalam jiwa ini

Minggu, 10 Maret 2019

BUKTI SEBUAH JANJI

BUKTI SEBUAH JANJI
Karya: Dewi Pengukir Aksara
Terik senja di langit kotaku
Berteman secangkir kopi Alicafe
Aku ukir aksara berantai di beranda
Sebagai sapa wahai indahnya dunia
Tiada banyak terucap kata
Sepenggal salam senja menyapa
Purna sudah dasa warsa jeda
Mengikat cinta dalam antara
Duhai bayuku penjaga hati
Cinta kasihmu buatku sangat berarti
Meski tiada berlimpah duniawi
Sederhanamu itu bukti sebuah janji
Merekah dalam sukma doa
Melayari maghligai berilmu padi
Lelah saling memapah jiwa
Menjadi teman dan kekasih hidup ini
Waktu telah membawamu kembali
Kukuh dalam seimbangkan diri
Memilah tiap peristiwa yang terjadi
Menjadikan diri rendah hati
Cilacap, 11 Maret 2019, 13:45