Minggu, 10 Maret 2019

BERDIRI DI LANGIT YANG SAMA

Aku tutup mataku dari segala kebencian
Biarkan saja ramai dalam perbincangan sinis
Bukankah juri yang berkata itu tidak selamanya sempurna

Banyak hal yang tiada pernah diketahui. Maka janganlah menjadikan yang kelihatan itu adalah porsi.
Langit masih sama menaungi kita, bukankah ada jalan pada sebuah kontroversi dalam penggabungan warna.

Mungkin begitu indah panorama langit biru di atas kotamu. Hingga panorama temaram masih saja dijadikan kambing hitam.

Aku masih berdiri di atas langit yang sama, walau mataku kauanggap buta.
Tapi ingat satu hal yang akan menjadi nyata. Perpaduan dari segala warna menghasilkan hitam.
Yang berakhir di atas tanah bertuliskan sebuah makna tertinggal di sana.

Keahlian apa jua di dunia, bukan jaminan menjadikan surga.
Bila kesederhanaan saja tidak sanggup menjadikan surga di dalam kehidupan nyata. Semakin mencari keindahan dan kesempurnaan itu semakin haus. Pada hakekatnya membawa diri pada titik di mana akan ada tangis sesal.

Bukankah ada pepatah dua tempat yang berjarak, dibangunlah sebuah jembatan dengan pondasi yang kuat untuk menyangga keselamatan jalan pengguna.
Maka belajarlah dari alam yang bijak, membangun diri dengan ketulusan hati walau terkadang jalan itu 'tak pernah dikehendaki.

Salam santun PDH
Semoga sapaku dapat diterima apa adanya.

Clp, 07 Maret 2019, 11:46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar